Maling Motor Sebut Honda Vario, Scoopy, dan BeAT Paling Mudah Dicuri

Uzone.id - Buat pemilik Honda Vario, Honda Scoopy, dan Honda BeAT, sebaiknya waspada dan lakukan langkah pencegahan untuk menjaga motor kalian. Sebab, baru-baru ini seorang pencuri motor yang telah ditangkap oleh Mapolsek Tambora mengungkapkan kalau ketiga motor tadi menjadi yang paling banyak incaran maling.

Lewat video yang diunggah akun Instagram @humas_polsek_tambora, tampak seorang yang diyakini tersangka tindak pencurian motor yang telah mengenakan baju oranye. Saat ditanya mengenai motor yang sering menjadi incaran maling, ia menyebutkan Honda Vario, Scoopy, dan BeAT.

"Kalau motor yang sering dicuri itu motor Vario, Scoopy, sama BeAT, pak," ujar seorang pencuri yang sedang ditanyai oleh pihak Kepolisian.

Baca Juga :

Jajaran Warna Baru New Honda Vario 160, Segini Harganya

 

Bahkan, pencuri tersebut mengakui alasan kenapa tiga produk dari PT Astra Honda Motor (AHM) tersebut kerap dicuri.

"Karena motor itu pengamanannnya sangat mudah ya untuk dijebol, sangat mudah untuk diambil ya," ungkapnya.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by Humas Polsek Tambora (@humas_polsek_tambora)

Bahkan pencuri tersebut mengungkapkan, untuk membuka keamanan kunci dari Honda Vario, Scoopy, dan BeAT tidak perlu alat khusus. Melainkan hanya membutuhkan kunci letter T saja, sudah bisa membobol sistem keamanannya.

"Caranya cuma pakai kunci T sama buka tutupnya, itu doang sudah bisa diambil, dibandingkan motor yang lain," pungkasnya.

Baca Juga :

Beredar Gosip Ada Motor BeAT Baru, Apa Kata Honda?

 

Pencuri yang tertangkap oleh Mapolsek Tambora ini mengaku sudah mencuri motor sejak umur 17 tahun. Residivis curanmor ini juga menyarankan untuk menambah sistem keamanan pada ketiga motor yang kerap jadi incaran maling tersebut.

"Pesannya biar aman gitu? Ya pasang kunci ganda gitu kan, sama pasang remote (remote pengaman dengan alarm)," terangnya.

Dalam unggahan tersebut, Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama menyebutkan pengakuan dari residivis curanmor ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Putra menegaskan, kejahatan terjadi tidak hanya karena niat dari pelaku, tapi karena kesempatan dan kondisi lingkungan yang mendukung.