icon-category Sport

Manchester City: Mengejar Pesta Juara yang Sempat Tertunda

  • 13 Apr 2018 WIB
Bagikan :

Manchester City baru saja menelan tiga kekalahan beruntun. Dua kali dari Liverpool di ajang Liga Champions plus takluk dari Manchester United pada Derbi Manchester. Sebuah momen langka mengingat betapa superiornya The Citizens di bawah rezim Pep Guardiola. 

Kekalahan dari United sendiri terbilang memilukan. Pasalnya, pesta juara Premier League yang mereka idam-idamkan itu jadi tertunda. Meski begitu, City tetap bisa menggelarnya andai meraih poin penuh pada akhir pekan ini.

Masalahnya, lawan yang akan mereka hadapi sama sekali tak bisa dipandang remeh: Tottenham Hotspur. Well, dalam perjumpaan pertama Desember lalu Spurs memang sukses mereka lumat 4-1. Tapi kami yakin hasil pertandingan yang akan dihelat di Wembley pada Premier League pekan 34, Minggu (15/4/2018) akan berbeda. 

Masalah City

Ada beberapa faktor yang bisa membuat City kembali terpeleset. Selain kepercayaan diri yang menurun lantaran hasil negatif dalam tiga laga ke belakang dan kebugaran pemain, Fernandinho yang terkena akumulasi kartu kuning bakal berdampak besar pada sistem juego de posicition yang diterapkan Guardiola.

Pendek kata, Fernandinho merupakan penyeimbang sekaligus jembatan dalam alur distribusi bola tim Menerima umpan dari lini belakang yang dikomandoi Nicolas Otamendi, kemudian disalurkan kepada Kevin De Bruyne, hingga akhirnya disebarluaskan ke Leroy Sane, Raheem Sterling, dan Aguero. 

Sampai di sini cukup menggambarkan betapa vitalnya kehadiran Fernandinho, dan dampak yang harus dihadapi City tanpa kehadirannya. Itulah mengapa Fernandinho menjadi salah satu dari empat pemain yang sudah 30 kali diturunkan Guardiola di Premier League, bersama Ederson, Otamendi, dan De Bruyne. 

Oke, masih ada Ilkay Guendogan yang bisa diutus untuk menggantikan pos Fernandinho, dan paling tidak kehadiran Guendogan masih bisa menjaga alur distribusi bola City. Tapi perlu diingat juga jika Guendogan tak memiliki atribut bertahan sebaik dirinya --wajar saja karena pemain berdarah Turki itu bukanlah seorang gelandang bertahan murni. Maka dari itu, sulit untuk mengatakan bahwa City bisa pulang tanpa kebobolan. 

Bagaimana dengan Spurs?

Rata-rata tiga gol yang dietak Spurs dalam empat pertandignan terakhir di semua ajang adalah kontradiksi dari keroposnya pertahanan City tanpa Fernandinho. Apalagi, Mauricio Pochettino benar-benar mengentaskan hikmah cedera yang dialami Harry Kane, yakni memanfaatkan lini keduanya. Ya, Son Heung Min, Dele Alli, dan Cristian Eriksen sudah mencatatka 9 gol jika dikalkulasi dalam empat laga termutakhir. Lebih dari cukup sebagai penawar andai Kane urung mencetak gol.  

Banyaknya alternatif pencetak gol tentu jadi nilai plus tersendiri untuk menjawab sindiran Harry Kane FC yang sempat tersemat kepada mereka. Dan yang lebih penting, bakal lebih mengancam pertahann City. Tidak seperti perjumpaan sebelumnya. Selain itu Spurs juga bisa memaksimalkan kelemahan City dalam mengantispasi umpan lambung --salah satu pangkal kekalahan City dalam tiga laga ke belakang.   

Nah, selain dari Eriksen dan Alli yang andal dalam mengakomodir umpan, The Lilywhites bisa memaksimalkan peran Davies sebagai opsi tambahan dari tepi kiri. Bek asal Wales itu sudah mengukir enam assist di Premier League, terbanyak ketiga setelah Alli dan Eriksen.

City memang sukses melumat Spurs 4-1 di perjumpaan pertama. Namun, laga esok bakal berbeda. Selain lini kedua Spurs sedang dalam kondisi on-fire, The Citizen tak akan diperkuat Fernandinho. Salah satu pilar penting dalam sistem aliran bola sekaligus dalam aksi bertahan andalan Guardiola.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini