Home
/
Entertainment

Marcella Zalianty Ingin Sentuh Hati Para Pembajak

Marcella Zalianty Ingin Sentuh Hati Para Pembajak

Suara11 October 2016
Bagikan :
Preview


Aktris sekaligus produser film Marcella Zalianty berkomitmen mendukung penanganan tindak kejahatan pembajakan karya intelektual. Hal itu terutama setelah dia ditunjuk menjadi Ketua Kelompok Kerja (Pokja) bidang Edukasi Publik, di bawah Satuan Tugas Anti-Pembajakan yang dibentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Menurut Marcella, pembajakan karya merupakan faktor yang paling merusak dan menghambat ekosistem ekonomi kreatif.

"Pembajakan karya ibarat virus, lambat tapi pasti melumpuhkan syaraf inovasi dan kreativitas," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Lebih jauh, Marcella mengungkapkan bahwa pembajakan bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga terkait dengan aspek moral dan etika yang mengancam nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.

Pemeran utama film "Eliana, Eliana" itu berharap keterlibatannya dalam Satgas Anti-Pembajakan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mengapresiasi karya intelektual. Dia juga berharap dapat mendorong penguatan penegakan hukum atas tindak kejahatan pelanggaran hak cipta, yang sebagian besar dilakukan terhadap karya musik dan film.

"Fungsi edukasi ini memberikan pemahaman kepada publik yang tidak paham, sekaligus menyentuh hati para pembajak untuk menyadarkan bahwa ada sanksi hukum yang mengharuskan kita mengapresiasi karya," tutur Marcella.

Sementara itu, istri pebalap nasional Ananda Mikola itu pun mengharapkan dukungan lebih dari pemerintah dalam penyediaan infrastruktur gedung bioskop, terutama bagi masyarakat yang bermukim di lingkungan kabupaten.

Pasalnya menurutnya, kurangnya fasilitas bioskop yang hanya berjumlah 1.117 layar di seluruh Indonesia, menjadi penyebab masyarakat lebih suka mengakses film dan musik melalui produk fisik bajakan atau situs daring ilegal.

"Bioskop hanya ada di tingkat provinsi, sementara masyarakat Indonesia yang tinggal di tingkat kabupaten juga ingin menikmati film dan musik, tetapi tidak punya akses. Karena itu kemudian mereka mencari lewat gawai atau DVD ilegal," tutur Pemeran Wanita Terbaik Festival Film Indonesia 2005 lewat film "Brownies" ini. [Antara]

Preview


Berita Terkait:


populerRelated Article