icon-category Sport

Marquez: Di Lima Lap Terakhir, Saya Sudah Memikirkan Makan Malam

Marc Marquez mendiamkan kontroversi. Berpacu di Sirkuit Austin, Amerika Serikat, pada Senin (23/4/2018) dini hari WIB, dalam seri ketiga MotoGP 2018, Marquez berhasil merebut podium puncak. Penalti tiga grid yang diterimanya akibat insiden dengan Maverick Vinales pun terbukti tak berkutik untuk menggagalkan lajunya sebagai yang tercepat di Sirkuit Austin.

Berbeda dengan GP Argentina yang penuh drama, balapan di Negeri Paman Sam ini dilalui Marquez dengan mulus. Selain tak mendapat perlawanan berarti dari para pesaingnya, balapannya kali ini pun bersih dari insiden. Singkat kata: sempurna.

Marquez bahkan memimpin sejak lap pertama. Andrea Iannone sempat mengunggulinya di lap ketiga, tapi kondisi itu tak bertahan lama. Tak pelak, kemenangan ini dianggap sebagai hal yang kelewat mudah untuk direngkuh Marquez.

Dalam wawancara seusai balapan kepada BT Sport, ia bahkan mengaku bahwa sejak memasuki lima lap terakhir, makan malam menjadi perkara yang berputar-putar dalam pikirannya.

"Pokoknya, saya melaju saja, tancap gas. Saya punya kecepatan bagus dan balapan yang panjang. Di lima atau empat lap terakhir saya sudah memikirkan makan malam karena balapan ini begitu panjang dan Sirkuit Austin ini sirkuit yang sulit."

"Ya, lepas dari candaan saya itu, akhir pekan ini sangat penting untuk saya selesaikan dengan baik. Tim kami bekerja dengan hebat. Kami membalap dengan motivasi," ungkap Marquez.

Marquez tak melebih-lebihkan perkataannya tentang balapan kali ini. Naik di podium puncak memang jadi tujuan siapa pun yang turun ke lintasan balap. Namun, Marquez mengemban misi lain: Ia ingin membungkam segala macam kritik. 

Pembicaraan menyoal insiden dengan Valentino Rossi di GP Argentina tak beres-beres. Tragisnya, insiden itu bahkan terasa jauh lebih penting daripada hasil balapan seri kedua lalu. Cal Crutchlow yang jadi juara di GP Argentina 2018 saja sempat jengah dan menumpahkan kekecewaannya kepada awak media di area konferensi pers seusai balapan.

Lantas, dua pekan terakhir menjadi waktu-waktu yang tak mudah bagi Marquez. Kritik demi kritik ditelannya, mulai dari orang awam hingga sesama pelakon balapan. Seolah tak cukup, pebalap Spanyol ini pun diganjar hukuman turun tiga posisi di akhir kualifikasi GP Amerika Serikat.

"Ya, saya tidak bisa berbohong. Saya memiliki motivasi spesial, balapan ini memberikan saya beban tersendiri. Saya tidak pernah melakoni balapan seperti ini, memimpin sejak lap pertama dan benar-benar memaksakan diri saya hingga akhir. Di balapan-balapan yang lalu, saya sedikit menunggu sebelum menghentak di akhir-akhir balapan."

Untungnya, seberisik apa pun kritik dan cemoohan yang belakangan didapatnya, Marquez tak ambil pusing. Yang jadi fokusnya tetap balapan dan meraih podium. Keputusan Marquez terbukti berhasil. Walau memulai balapan di posisi empat, ia tetap menunjukkan dominasinya hingga garis finis.

"Kritikan ini cukup berisik, bukan? Namun, tetap saja lucu. Jadi, jangan khawatir. Kalau soal kemenangan kali ini, strategi saya cuma menekan sejak awal. Ya, melaju saja. Ciptakan jarak yang cukup lebar dengan pebalap lainnya. Hanya itu," jelas Marquez.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : motogp marquez rossi 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini