Masalah Impor Selesai, BYD Siap Banjiri Mobil Listrik di Indonesia
Uzone.id - BYD membuat gebrakan di Tanah Air ketika pertama kali memperkenalkan diri dan meluncurkan sekaligus tiga mobil listriknya. Namun, terjadi kendala dalam hal pengiriman unit impor, sehingga pengiriman ke konsumen tersendat.
Seperti diketahui, konsumen yang sudah memesan mobil-mobil listrik BYD harus menunggu berbulan-bulan karena unit tak kunjung tiba akibat kendala pemenuhan syarat investasi BYD di Indonesia.Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia sampai buka suara untuk menjelaskan duduk perkara kenapa pengiriman unit BYD belum bisa masuk ke Indonesia.
Menurutnya, sebelum bisa menimpor mobil, BYD harus terlebih dahulu memenuhi sejumlah persyaratan untuk mempresentasikan berapa nilai investasi, berapa kapasitas produksi, dan berapa lama melakukan investasinya.
Dan ketika semua itu selesai, izin impor pun diberikan. Tak lama, ramai di media sosial truk-truk pengangkut mobil BYD seliweran tanda pabrikan China ini mulai melakukan pergerakan untuk mendistribusikan unit mobil listriknya.
Head of Marketing PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Pandjaitan membenarkan bahwa unit-unit yang terekam dalam postingan di media sosial sebagai bentuk proses pengiriman unit ke diler, sebelum diserahkan ke konsumen di bulan ini.
"Betul beberapa mobil untuk pengiriman awal ke customer kita sudah tiba di Jakarta, dan sedang proses untuk bisa dikirim ke customer. Yang di medsos masih salah satu proses, yaitu pindah gudang BYD ke stock cabang-cabang," ujar Luther saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa penampakan pengiriman unit tersebut merupakan persiapan untuk dikirim ke konsumen dari masing-masing diler, khususnya buat mereka yang sudah melakukan pemesanan sejak Februari tahun ini.
Sejauh ini, BYD Indonesia memang belum mengungkap jumlah pemesanan mobil-mobilnya, juga belum tercatat di laporan bulanan GAIKINDO. Namun, berdasarkan bocoran internal, jumlah pemesanannya sudah mencapai ribuan unit lebih.
Dengan begitu, mulai akhir Juni 2024 ini BYD pun siap membanjiri Indonesia dengan mobil-mobil listriknya, seperti BYD Seal, BYD Dolphin dan BYD Atto 3.
Sebagai informasi, pemerintah memberikan insentif CBU (Completely Built Up) kepada BYD berupa bebas bea masuk, dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ditanggung pemerintah.
Keringanan tersebut berlaku hanya 2 tahun, artinya pada 2026 pabrik BYD di Kawasan Industri Subang Smartpolitan , Jawa Barat yang dikelola Suryacipta City of Industri, sudah harus berjalan, atau mulai produksi.