icon-category Digilife

Masih Jaman Beli Kartu Vaksin Covid-19 Palsu demi Jalan-jalan?

  • 14 Feb 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id – Kadang sulit dipercaya mendengar kelakuan ‘mundur’ para warga yang tinggal di negara maju. Atau mungkin memang kelakuan masyarakat yang anti-vaksin ‘seragam’ semua? Hanya Tuhan yang tahu.

Tahun 2022 ini dipenuhi oleh aktivitas vaksinasi booster Covid-19, sementara warga anti-vaksin di Prancis ramai-ramai membeli kartu vaksin palsu secara online agar mereka bisa jalan-jalan ke banyak tempat yang sampai saat ini ketat prokes.

Riset Institute for Strategic Dialogue (ISD) memaparkan, banyak warga membeli kartu vaksin palsu yang dapat digunakan di seluruh negara Uni Eropa. Tempat yang memfasilitasi kartu vaksin palsu itu mereka temukan di Instagram dan Facebook, dan mereka langsung mengarahkan proses transaksi ke Telegram.

Aplikasi Telegram yang dikenal menggunakan enkripsi itu menjadi tempat transaksi pembelian kartu vaksin palsu ini secara diam-diam.

Baca juga: Fotonya Dimuat di Iklan Bodong, Miliuner Ini Tuntut Facebook

Koordinator riset ISD, Zoe Fourel, mengatakan bahwa platform populer seperti Facebook dan Instagram memang cukup mengerikan. Ia menyebut ada grup Facebook yang didedikasikan untuk menjual kartu vaksin Covid-19 palsu memiliki anggota sampai 1.000 user.

Lebih parah di Instagram, ada akun-akun penjual kartu vaksin palsu Covid-19 yang memiliki sampai 17 ribu follower.

“Menurut saya, masalah utama di sini adalah skala pengaruh dari platformnya. Pengaruh Facebook dan Instagram tentu besar dengan jumlah pengguna yang juga banyak,” ungkap Fourel, seperti dikutip dari The Guardian.

Ia melanjutkan, “untuk Instagram, salah satu hal mencemaskan dari observasi kita adalah algoritmanya yang benar-benar merekomendasi akun tersebut yang menawarkan sanitasi palsu atau layanan vaksin bodong.”

Fourel kemudian memperingatkan kepada masyarakat apabila kita mengikuti beberapa teman di Instagram yang kerap membagikan konten sesat soal Covid-19 atau anti-vaksin, algoritma Instagram diklaim dapat merekomendasi akun-akun lain – termasuk akun penjual kartu vaksin palsu.

Baca juga: Fan Page Palsu Elon Musk Dikasih Contreng Biru oleh Facebook

“Ada masalah yang sangat luas di sini yang berkaitan dengan model bisnis dan rancangan platform media sosial serta bagaimana mereka beroperasi,” tuturnya.

Seperti diketahui, pemerintah Prancis memperkenalkan “health passes” selama pandemi yang memperbolehkan orang membuktikan status kesehatan mereka – dalam hal ini apakah negatif atau positif Covid-19, serta bukti vaksinasi.

Kemudian pada bulan Januari 2022, pemerintah setempat memberi persetujuan soal “vaccine pass” yang tentu saja melarang orang-orang yang belum divaksin agar tidak bisa masuk restoran, arena olahraga, dan tempat umum lain.

Hal ini yang mendorong kartu vaksin palsu merajalela dari para kaum anti-vaksin.

“Kartu vaksin ini valid di seluruh negara Uni Eropa. Ini benar-benar masalah transnasional,” tutup Fourel.

Di sisi lain, induk usaha Facebook dan Instagram, Meta mengatakan pihaknya melarang siapapun yang membeli atau menjual dokumen medis palsu maupun asli di platformnya, termasuk sertifikat vaksin Covid-19.

Sampai saat ini pihak Snapchat dan Telegram belum memberikan komentar.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini