Mau Adopsi Anak atau Bayi Tabung?
Anda dan pasangan mungkin sudah lama memimpi-mimpikan punya anak namun hingga saat ini belum berhasil juga. Bisa jadi karena ada masalah kesuburan yang dialami Anda, pasangan, atau dua-duanya. Jika Anda masih merindukan kehadiran putra atau putri dalam keluarga, ada berbagai pilihan yang bisa ditempuh. Adopsi anak atau bayi tabung adalah dua alternatif pilihan untuk memiliki anak yang paling populer di Indonesia. Kedua pilihan ini menawarkan keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Untuk membantu Anda dan pasangan memutuskan yang terbaik, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Adopsi anak
Mengadopsi anak adalah salah satu pilihan yang umum diambil oleh pasangan. Namun, apa saja untung dan rugi yang harus dipikirkan sebelum Anda menempuh langkah adopsi anak? Berikut penjelasannya.Keunggulan adopsi anak
Dengan mengadopsi, paling tidak sudah ada jaminan bahwa ada bayi yang bisa Anda angkat sebagai anak. Anda memang masih harus melalui proses administrasi dan pengadilan. Namun, jika sudah memenuhi semua syarat orangtua adopsi, kemungkinan Anda berhasil mengadopsi anak sangat tinggi.
Di samping kemungkinan keberhasilan yang tinggi, mengadopsi anak juga tidak memakan biaya yang terlalu besar. Anda mungkin akan diminta untuk membayar proses pengadilan dan administrasi. Namun, jika dibandingkan dengan biaya proses bayi tabung, mengadopsi anak lebih terjangkau.
Adopsi anak juga sangat menguntungkan bagi Anda yang sudah berusia di atas 35 tahun atau dikhawatirkan mengalami kehamilan yang berisiko. Pasalnya, dengan adopsi Anda tak perlu mengambil risiko menjalani kehamilan yang riskan bagi kesehatan Anda dan janin.
Pertimbangan sebelum mengadopsi anak
Perlu diingat, mengadopsi anak tidak mudah. Pihak Dinas Sosial akan melakukan serangkaian pemeriksaan latar belakang Anda dan pasangan. Kondisi keuangan, lingkungan tempat tinggal, usia, pekerjaan, serta kematangan psikologis Anda dan pasangan akan dievaluasi. Bukan mustahil jika permohonan adopsi Anda dan pasangan ditolak di pengadilan. Namun, jika Anda memang sudah siap dan memenuhi syarat, ikuti saja segala prosedurnya.
Adopsi bisa jadi hal yang menegangkan. Pasalnya, Anda mungkin tidak mendapatkan informasi lengkap seputar latar belakang bayi. Hal ini mencakup rekam medis bayi, bakat penyakit yang mungkin diidap, serta seperti apa riwayat kehamilan ibu kandung bayi.
Bayi tabung
Program kehamilan bayi tabung juga dikenal dengan istilah in vitro fertilization (IVF). Banyak pasangan yang memilih jalur IVF setelah bertahun-tahun mengusahakan kehamilan. Ini dia yang perlu dipikirkan seputar program bayi tabung.
Keunggulan bayi tabung
Dengan program bayi tabung, Anda dan pasangan punya kesempatan besar memiliki anak kandung. Selain itu, proses kehamilan selama sembilan bulan juga bisa jadi pengalaman yang luar biasa bagi Anda, pasangan, dan bayi dalam kandungan. Anda punya kesempatan untuk membangun ikatan batin yang kuat dengan calon buah hati. Selain itu, Anda juga sudah punya gambaran kira-kira penyakit atau kondisi apa saja yang mungkin diwarisi pada bayi.
Anda dan pasangan juga tidak perlu melalui proses birokrasi yang rumit seperti pada proses adopsi anak. Dokter serta tenaga medis tidak membutuhkan pemeriksaan latar belakang Anda sehingga Anda tak perlu khawatir. Dokter hanya akan memeriksa kondisi kesehatan Anda dan pasangan saja.
Pertimbangan sebelum menjalani program bayi tabung
Di Indonesia, program kehamilan dengan bayi tabung tergolong mahal. Satu kali proses bisa memakan biaya mulai dari 40-80 juta rupiah. Jika Anda dan pasangan punya komplikasi tertentu, biayanya pun akan semakin mahal. Begitu juga kalau Anda sudah berusia di atas 35 tahun. Prosesnya akan jadi lebih rumit sehingga Anda mungkin harus menyiapkan anggaran lebih besar lagi.
Dengan harga yang tak sedikit, program hamil dengan bayi tabung tidak bisa menjamin keberhasilan 100%. Ada banyak hal yang bisa membuat proses bayi tabung gagal. Kalau gagal, Anda pun perlu mengulangi lagi prosesnya dengan biaya tambahan. Program ini juga tidak menghilangkan risiko Anda mengalami komplikasi kehamilan atau bahkan keguguran. Maka, sebaiknya diskusikan segala kemungkinan dengan dokter kandungan Anda.
Pilihan mana yang terbaik, adopsi anak atau bayi tabung?
Anda tidak bisa mencoba dua alternatif ini sekaligus. Jika Anda sedang menjalani program bayi tabung, Dinas Sosial biasanya tidak akan mengabulkan permohonan Anda untuk mengadopsi anak. Anda baru bisa mengadopsi setelah program bayi tabung dinyatakan gagal.
Pada akhirnya, pilihan adopsi anak atau bayi tabung jatuh di tangan Anda dan pasangan sendiri. Pilihan yang diambil oleh pasangan lain belum tentu jadi yang terbaik buat Anda sendiri. Pastikan saja Anda dan pasangan saling berkomunikasi dengan jujur dan terbuka saat mendiskusikan berbagai pilihan.