Home
/
Music

Megadeth Kembali Diprotes di Malaysia

Megadeth Kembali Diprotes di Malaysia

Fachrul Adcha04 May 2017
Bagikan :

Pemuda Partai Pan-Malaysia (PAS) protes dan keberatan dengan konser Megadeth yang digelar pada 4 Mei 2017 di Stadion Negara Kuala Lumpur, Malaysia.

Demikian seperti yang dilansir dari The Star Online.

Kepala informasi negara, Hishamuddin Abdul Karim mengatakan bahwa persetujuan untuk konser tersebut diberikan tanpa mempertimbangkan efek negatif band seperti Megadeth terhadap penonton.

"Kami memandang pengawasan ini dengan sangat serius dan ini melanggar pedoman hiburan dalam perspektif Islam yang diterbitkan oleh Jakim (Departemen Pengembangan Islam Malaysia) dan disahkan oleh Komite Fatwa Nasional pada pertemuan mereka yang ke 107 pada Februari 2015," tambah Hishamudin.

Namun, Hishamudin membantah bahwa PAS berkaitan dengan penyebaran poster di media sosial yang menampilkan kepala Pemuda PAS yang baru terpilih, Muhammad Khalil Abdul Hadi yang mengajak orang-orang untuk memprotes konser tersebut.

"Saya ingin menyatakan dengan jelas di sini bahwa poster tersebut dimaksudkan untuk mendiskreditkan pemimpin kami dan dia tidak terlibat dengan mereka dengan cara apapun," katanya.

Konser Megadeth pada 4 Mei 2017 di Kuala Lumpur menjadi pertunjukan debut Megadeth di Malaysia sejak larangan mereka dicabut karena Megadeth sebelumnya dilarang tampil di Malaysia pada tahun 2001.

"Kami telah dilarang di Malaysia karena beberapa oknum di daerah pelosok Malaysia menganut sebuah kepercayaan hitam dan menewaskan nyawa seseorang, lalu membuat tulisan Megadeth dan Slayer di dinding," ungkap Dave Mustaine, vokalis Megadeth.

PAS sebelumnya telah memprotes konser lainnya, yang dianggap bertentangan dengan nilai norma dan kesopanan Islam.

Pada 2013, Jakim mengajukan keberatan atas konser Lamb of God yang direncanakan di Malaysia, mengklaim bahwa musik Lamb of God adalah campuran lagu-lagu metal dengan pembacaan ayat-ayat dari Al-Quran.

Dirjen Jakim, Datuk Othman Mustapha, mengatakan bahwa keberatan tersebut sesuai dengan keputusan Komite Fatwa bahwa praktik dan tindakan kelompok black metal salah arah dan bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
Datuk Othman berharap bahwa pihak berwenang tidak akan menyetujui kinerja tersebut dengan mempertimbangkan kepekaan kaum Muslim dan memastikan bahwa hal itu tidak menjadi pemicu krisis yang berpotensi menghancurkan iman dan moralitas.

Pada 2015, dedengkot metal Inggris Carcass mengecewakan beberapa penggemar mereka di Malaysia dengan memajang gambar bendera Malaysia secara terbalik setelah band ini gagal mendapatkan visa untuk manggung di Malaysia.

Bendera terbalik biasanya digunakan dalam situasi tertekan atau kadang-kadang sebagai bentuk protes.

populerRelated Article