Sponsored
Home
/
Travel

Melancong Sehari di Pulau Mati Reklamasi

Melancong Sehari di Pulau Mati Reklamasi
Preview
Feri Agus26 October 2018
Bagikan :

"Peringatan Lokasi Ini Ditutup," demikian kalimat yang tertulis dalam dua spanduk berwarna merah yang terbentang di atas taman selepas jembatan penghubung kawasan Pantai Indah Kapuk dengan Pulau D, hasil reklamasi, di Teluk Jakarta, Kamis (25/10).

Pulau D adalah salah satu daratan buatan yang digarap PT Kapuk Naga Indah, anak usaha Agung Sedayu Group. Pulau reklamasi tersebut ditutup sejak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyegel seluruh bangunan yang ada di atasnya, Juni 2018.

Kemarin, CNNIndonesia.com mendatangi Pulau D, yang telah ditutup Anies tersebut. Untuk sampai ke daratan buatan itu harus melewati jembatan penghubung kawasan PIK dengan pulau tersebut.

Jembatan penghubung ini memiliki panjang sekitar 1 kilometer (km). Ada dua jembatan, satu untuk kendaraan yang menuju ke Pulau D, satu lagi untuk kendaraan menuju ke daratan Jakarta. Di antara jembatan penghubung itu terdapat sebuah taman di Pulau D.

Selepas melewati jembatan, pembatas beton dengan pagar besi menutupi deretan rumah tingkat dua bercat cokelat. Di salah satu bangunan rumah yang belum rampung terpasang papan berwarna merah dengan tulisan, "Bangunan Ini Disegel."


CNNIndonesia.com
 lalu coba mengintip melalui celah di beton dan pagar besi yang menutupi bangunan rumah yang disegel itu. Namun, tak ada aktivitas di balik beton dan pagar besi.

Hanya terlihat deretan rumah dua lantai yang telah selesai dibangun, seperti sudah siap untuk ditempati para pemiliknya.

Lancong Sehari di 'Pulau Mati' Reklamasi
Preview
Bus TransJakarta berputar di Pulau D Reklamasi. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)


Saat mulai masuk ke kawasan Pulau D, bangunan rumah kantor (Rukan) berderet di kanan kiri jalan utama. Bangun empat lantai itu mayoritas bercat cokelat. Tak ada aktivitas di Rukan yang telah siap di tempati itu.

Di depan deretan Rukan sisi kiri jalan dari arah jembatan, berdiri tenda-tenda semi-permanen. Tenda warna-warni itu berdiri rapih berjejer di halaman rukan.

Lokasi tenda-tenda berdiri tersebut disinyalir menjadi salah satu kawasan food court Pulau D. Di antara deretan tenda terdapat ruko kecil bertuliskan nama-nama tempat makan, salah satu yang terlihat adalah 'Sop Kaki dan Sate Kambing Tiga Saudara'.

Namun, kawasan tenda-tenda dan ruko tempat makan itu telah disegel Pemprov DKI. Di antara tenda-tenda itu juga dipasang spanduk bertuliskan, "Bangunan Ini Disegel."

Beberapa petugas keamanan pulau tengah berjaga di kawasan tenda-tenda itu. Salah satu petugas keamanan yang enggan menyebutkan namanya mengatakan sudah tak ada aktivitas di atas pulau ini usai Anies menyegel dan menghentikan reklamasi.

"Saya hanya jaga saja. Silakan lihat sendiri," ujarnya singkat.

CNNIndonesia.com kembali menyusuri jalan utama Pulau D. Namun, akses jalan menuju lokasi lain di pulau buatan tersebut ditutup. Beton dan pagar besi menjadi penghalang melihat pembangunan di sisi lain Pulau D.

Berita Terkait

populerRelated Article