Home
/
Film

Memahami Sosok Hantu di Film Danur

Memahami Sosok Hantu di Film Danur

Muhammad Irfan31 March 2017
Bagikan :

Bersahabat dengan hantu mungkin bukan hal biasa bagi banyak manusia. Jangankan berkawan, untuk melihatnya pun kebanyakan orang lebih memilih enggan. Tapi lain halnya bagi Risa (Asha Kenyeri) kecil. Hidup sendiri di rumah besar dengan orangtua yang sibuk membuat Risa secara tak sengaja berjumpa dengan sosok-sosok tak kasat mata ini. Tiga sosok anak kecil berpenampilan Belanda totok yang memperkenalkan dirinya sebagai Peter, William, dan Hansen.

Awalnya, Risa pun tak menyadari kalau ketiga kawan barunya itu berasal dari dunia lain. Yang ia tahu saat itu dia hanya memiliki teman baru, sesuatu yang diidam-idamkannya di tengah kesepiannya selama ini. Rasa penasaran justru muncul dari Elly (Kinaryosih), ibunda Risa yang melihat gelagat aneh dari anaknya karena terdengar kerap bermain dan berbicara sendiri.

Untuk memastikan itu, Elly sempat memanggil kawannya yang berprofesi sebagai psikolog. Namun, kejadian aneh ketika psikolog itu datang malah menegaskan kalau "teman" Risa memang ada. Elly pun akhirnya harus mengikuti saran Ujang, asisten rumah tangganya untuk memanggil seorang paranormal agar bisa menyelamatkan Risa. Paranormal itu pula yang memperlihatkan pada Risa sosok asli teman gaibnya dan menjelaskan bau danur atau aroma dari jasad membusuk yang sering hinggap saat tiga kawannya datang.

Film garapan Awi Setiadi bertajuk "Danur" ini memang menawarkan hal yang sedikit berbeda dengan cerita horor kebanyakan. Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Risa Saraswati yang disebut-sebut berdasarkan kisah nyata Risa, menghadirkan pertemanan antara hantu dengan manusia. Persis seperti yang Risa alami dan ia tuliskan dalam novelnya itu. "Danur" menunjukkan kalau hantu juga memiliki sisi-sisi manusiawi.

Namun, dalam film ini, hubungan Risa dengan ketiga kawannya sempat terputus setelah Risa "disembuhkan" oleh paranormal yang diundang ibunya saat Risa masih kecil. Tetapi bukan berarti kengerian tak terbangun. Karena sejak awal film, penonton sudah dikagetkan dengan adegan yang muncul tiba-tiba ditambah suara latar yang juga dibuat "shocking".

Kengerian mulai meningkat seiring Risa remaja (Prilly Latuconsina) yang datang kembali ke rumah itu untuk menjaga neneknya yang sakit (Inggrid Widjanarko). Kali ini Risa tak sendiri, karena ada pula Riri (Sandrinna Michelle), adik Risa dan sepupunya (Indra Brotolaras).

Sayang, hubungan Risa dengan Riri tak terlalu dekat. Maka tak heran kalau kurangnya perhatian Risa pada adiknya ini membuat Riri lebih senang bermain sendiri dan menghantarkannya ke sebuah "pohon terlarang" tempat bersemayamnya Asih (Shareefa Danish), si hantu jahat. Kesalahan yang dilakukan Riri akhirnya menyebabkan teror baru bagi keluarga tersebut.
 

Film Beda dengan Novel
Bagi Anda yang gemar membaca beberapa novel karya Risa Saraswati, terutama "Danur", mungkin akan banyak merasakan perbedaan dalam film ini. Karena beberapa bagiannya tak menggambarkan secara utuh deskripsi yang hadir di novel Risa.

Kedekatan Risa kecil dengan tiga hantu "anak londo" pun tak begitu terlihat. Masa kebersamaan mereka yang terbilang singkat, sulit membuat penonton yang tak mengenal karakteristik Peter, William, dan Hansen di novel bisa merasakan sejauh mana hubungan Risa dengan tiga hantu ini.

Minimnya peran tiga kawan Risa ini pun semakin terasa karena di tengah film ketiganya tak lagi dihadirkan. Risa justru harus kewalahan sendiri menghadapi gangguan-gangguan dari Asih yang merenggut satu per satu orang terdekatnya.

Tapi untuk urusan mencekam, "Danur" masih bisa diandalkan. Walaupun beberapa adegan bisa ditebak alur ceritanya, kepiawaian Shareefa Danish memerankan sosok Asih seolah menyempurnakan film berdurasi 1 jam 18 menit ini. Shareefa mampu menciptakan kengerian pada penonton di dua sosok Asih baik ketika menjadi manusia maupun menjadi hantu.

Jangan bayangkan Shareefa yang kenes dengan sunggingan senyumnya saat menjadi model di video musik Tulus. Karena di film ini, penonton hanya akan disuguhkan wajah datar tanpa ekspresi dari Shareefa. Wajah datar yang seolah menyimpan dendam, amarah, dan kesedihan yang siap ia muntahkan kapan saja pada siapa pun yang dianggap mengganggu.

Penampilan yang tak kalah memukau juga ditampilkan oleh Inggrid Widjanarko. Inggrid yang memerankan nenek Risa ikut menghantarkan perasaan takut ke penonton lewat ekspresi-ekspresinya. Dalam film ini, Inggrid memang tak mengucapkan satu dialog pun. Tetapi ekspresi yang ia buat sebagai seorang renta yang hanya bisa berbaring di ranjang dengan segala teror yang dibuat Asih membuat penonton ikut bergidik ngeri.

Prilly Latuconsina juga tak bisa dipandang sebelah mata. Karena meskipun terbilang baru di dunia layar lebar, akting Prilly bisa disebut cukup baik terutama ketika memerankan ekspresi kalut dan takut. Konon kabarnya, Prilly merelakan matanya bisa melihat hal-hal gaib untuk mendalami karakter Risa.
 

Kesan Mistis
Beberapa sosok "kawan kecil" Risa selama ini memang telah menjadi "nyata" bagi khalayak seiring buku, album, dan kabar "kehadiran" mereka di konser-konser Sarasvati (nama panggung Risa) yang selama ini menceritakan hal tersebut. Di film "Danur", mereka juga tak mau ketinggalan. Selain kabar diubahnya poster film karena kawan gaib Risa tak menyetujuinya, pada setiap pemutaran, studio bioskop juga akan mengosongkan lima kursi yang diperuntukkan bagi lima hantu kecil yakni Peter, William, Hans, Hendrick, dan Janshen.

Kesan mistis semakin bertambah karena kursi bagi mereka akan ditutup oleh kain putih besar dengan berbagai hidangan dan ornamen. Ada potongan biskuit, potongan kue tart, pot bunga kecil, hingga buku not balok.

Selain itu, "Danur" juga berpotensi mengubah kesan tembang Sunda "Boneka Abdi" yang awalnya lagu anak-anak menjadi lagu horor. Lagu yang dinyanyikan di hampir 50 persen adegan baik oleh Risa, tiga hantu kecil, Riri, dan Asih ini seolah ingin 'menggantikan' taji tembang "Lingsir Wengi" yang pernah sukses menjadi tembang bernuansa mistis pasca dijadikan suara latar sebuah film horor. Penasaran dengan film yang tayang pada 30 Maret 2017 ini? Siapkan keberanian. Siapa tahu kamu duduk dekat Peter, William, Hans, Hendrick, atau Janshen.***

Tags:
populerRelated Article