icon-category Auto

Memanaskan Mesin Sepeda Motor Jangan Lebih dari 5 Menit, Kenapa?

  • 10 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Layaknya manusia, sepeda motor --dan kendaraan pada umumnya--, juga memerlukan 'pemanasan' sebelum dipakai untuk berlari baik untuk jarak jauh maupun dekat. Aktivitas memanaskan sepeda motor sebelum digunakan ini perlu dilakukan untuk menjamin oli melumasi semua bagian dalam mesin.

Meski begitu sebenarnya aktivitas ini sebaiknya tidak dilakukan dalam waktu yang terlalu lama. Hal ini seperti yang dijelaskan Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta, Rendra Kusumah. 

"Motor memang harus dipanaskan sebelum dipakai. Idealnya di bawah lima menit lah. Khususnya motor injection," jelasnya saat ditemui kumparanOTO beberapa waktu lalu.

Hal ini dikarenakan berbeda dengan motor yang masih menggunakan karburator, pada motor keluaran terbaru, menekan tombol start satu kali sudah cukup untuk mengalirkan oli ke seluruh bagian mesin.

Meski begitu pada motor yang masih menggunakan karburator pun sebenarnya juga tidak disarankan untuk memanaskan mesin terlalu lama. Pemilik sepeda motor lebih baik memaksimalkan penggunaan choke. Sehingga ketika motor sudah menyala dan oli sudah mengalir, proses pemanasan mesin pun juga hanya perlu waktu singkat, kurang dari lima menit.

Jika mengabaikan hal ini dan pemilik sepeda motor masih sering memanskan motornya terlalu lama, dampak paling mudahnya akan terlihat pada komponen kendaraan seperti leher knalpot.

"Kalau motor dipanasin terlalu lama itu bukannya baik tapi malah kurang baik, terutama untuk knalpot, biasanya jadi cepat menguning, atau kalau knalpotnya krom jadi ada warna pelangi," tambah Rendra.

Selain itu, menurut dia pada motor yang dipanaskan terlalu lama, bohlam pada lampu utama juga bisa terlalu panas karena tidak ada sirkulasi udara dan yang paling fatal bisa membuat mika lampunya meleleh.

Selain itu pada motor yang masih terdapat kick starter alias engkol, Rendra juga punya saran tersendiri. Banyak pemilik kendaraan yang biasanya mengengkol kendaraannya ketika kunci kontak belum 'on' untuk membantu sirkulasi bensinnya.

Hal ini boleh saja dilakukan jika memang motor sulit dihidupkan, tapi tidak boleh terlalu berlebihan karena bisa menyebabkan knalpot seperti 'menembak'.

"Saya pernah dapat keluhan knalpot nembak. Setelah dicari tahu, ternyata pemiliknya kalau engkol sampai 10 kali sebelum mesin dihidupkan," ujar Rendra.

Dia menjelaskan hal ini bisa terjadi karena ketika diengkol ada bensin yang tersalurkan, namun tidak terbakar, "jadi ketika menyala, bensin yang terkumpul terbakar semua jadinya knalpot nembak."

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini