icon-category Sport

Menangis karena Cedera, Salah Disindir Legenda Man United

  • 29 May 2018 WIB
Bagikan :

Legenda Manchester United paul Scholes melontarkan sindiran kepada bintang Liverpool Mohamed Salah yang menangis karena cedera bahu di final Liga Champions melawan Real Madrid di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Sabtu (26/5).

Pada menit ke-30 laga final tersebut Salah meninggalkan lapangan sembari menitikkan air mata karena kesakitan. Salah sedih tidak bisa melanjutkan pertandingan dan terancam gagal tampil di Piala Dunia 2018 bersama timnas Mesir.

Suporter Liverpool dan juga publik sepak bola Mesir khawatir dengan kondisi bintangnya tersebut. Namun tidak untuk Paul Scholes.

"Cedera adalah bagian dari permainan. Jika Anda kembali ke beberapa tahun ke belakang dan Anda melihat seseorang menangis di atas lapangan, mereka memiliki beban untuk itu," ujar Scholes dikutip dari Daily Star.

Loris Karius menangis di atas rumput Stadion NSC Olimpiyskiy usai pertandingan lawan Madrid.Loris Karius menangis di atas rumput Stadion NSC Olimpiyskiy usai pertandingan lawan Madrid. (REUTERS/Andrew Boyers)

"Dulu dengan sekarang berbeda, pemain sensitif dan mudah marah," Scholes menambahkan.

Selain Salah, kiper Liverpool Loris Karius juga tidak lupa dari sorotan Scholes yang memenangi dua gelar Liga Champions bersama Man United.

Menangis karena Cedera, Legenda Man United Sindir Salah

Karius juga menangis setelah pertandingan berakhir. Namun bukan lantaran cedera seperti Salah, melainkan karena melakukan dua blunder yang membuat Liverpool kalah 1-3 dari Madrid.

"Saya memahami Karius, Saya rasa dia hancur atas apa yang terjadi," ucap Scholes.

Paul Scholes mengaku tidak pernah menangis di lapangan saat menjadi pemain profesional.Paul Scholes mengaku tidak pernah menangis di lapangan saat menjadi pemain profesional. (REUTERS/Phil Noble)

Scholes mengaku tidak pernah menangis di lapangan. Termasuk ketika pria 43 tahun itu absen dalam final Liga Champions 1999 melawan Bayern Munchen karena akumulasi kartu kuning.

"Tentu saja saya kecewa, tetapi hampir menangis? Tidak. Saya pikir saya tidak pernah [menangis di lapangan]. Mungkin ketika saya 11 atau 12 tahun kami kalah di final atau karena sesuatu," Scholes menuturkan.

Berita Terkait

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini