icon-category Health

Mencari Tahu Proses Terjadinya Kehamilan

  • 25 Oct 2017 WIB
Bagikan :

Beberapa pekan lalu, khalayak dunia dibuat terkejut oleh berita mengenai seorang anak berusia 10 tahun yang melahirkan secara normal, setelah mengandung selama 9 bulan. Usut punya usut, anak tersebut telah berkali-kali diperkosa oleh pamannya sendiri, dan sama sekali tak sadar bahwa dirinya tengah mengandung. Meskipun orangtuanya mengetahui hal ini, namun si anak hanya mengira terdapat “batu besar” di dalam perutnya. Mengejutkan, bukan?

Kejadian tersebut menggambarkan (selain rendahnya moral sang paman) minimnya pendidikan seksual di kalangan masyarakat. Ketidaktahuan anak kecil tersebut bukannya tidak mungkin terjadi pada remaja dan dewasa.

Karenanya, akan lebih baik jika Anda menyimak penjelasan lengkap tentang proses terjadinya kehamilan berikut ini.

Bagaimana awal mulanya?

Proses terjadinya kehamilan yang pertama, tumbuhnya janin di dalam rahim nyatanya tidak terjadi dalam sekejap. Untuk hamil, seorang wanita memerlukan sel telur, rahim yang sehat, serta sperma yang dihasilkan laki-laki untuk membuahi sel telur tersebut. Nah, peristiwa munculnya sel telur satu kali selama sebulan disebut ovulasi. Periode ini umumnya terjadi pada 2 minggu sebelum jadwal menstruasi Anda, dengan waktu spesifik pada sekitar hari ke 12 hingga 16 setelah hari pertama Anda menstruasi.

Saat berovulasi, kantung-kantung folikel di dalam ovarium Anda yang berisi sel-sel telur akan menjadi matang dan pecah, sehingga sel telur di dalamnya tadi terlepas keluar. Setelah dilepaskan sel telur Anda akan merayap melalui tuba fallopi (saluran penghubung rahim dan ovarium) sejauh 10 cm menuju rahim.

Setelah sampai dan berdiam di tuba fallopi, sel telur yang Anda hasilkan akan menghasilkan suatu hormon yang membantu rahim dalam menebalkan lapisan dindingnya. Lapisan ini dibangun guna mempersiapkan proses terjadinya kehamilan. Jika selama masa ovulasi sel telur Anda tidak dibuahi oleh sperma, maka lapisan tebal dinding rahim akan meluruh perlahan sehingga terjadilah menstruasi.

Lalu, bagaimana pembuahan terjadi?

Proses pembuahan alias fertilisasi terjadi melalui hubungan seksual antara laki-laki dan wanita. Biasanya, saat seorang wanita memasuki masa ovulasi, gairah seksualnya akan meningkat dan muncul daya tarik khusus yang memikat lawan jenis untuk bersenggama. Pada puncaknya, persenggamaan akan membuat laki-laki mengeluarkan air mani yang mengandung sel sperma.

Apabila pada masa ovulasi, sel telur Anda berhasil dibuahi oleh sperma, maka sel telur akan langsung mengubah bentuknya menjadi cikal bakal janin (zigot). Bentuk ini tidak akan lagi bisa dimasuki oleh sel sperma lain selama 9 bulan ke depan. Nah, saat pembuahan, jenis kelamin dan gen bayi sudah ditentukan, di mana saat yang membuahi adalah sperma dengan kromosom Y, maka anak yang nantinya dikandung berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, jika yang membuahi adalah sperma dengan kromosom X, maka bayi yang dikandung nantinya berjenis kelamin perempuan.

Namun, perjalanan sel sperma menuju sel telur bukannya hal yang mudah. Berbeda dengan sel sperma yang dapat dihasilkan setiap harinya oleh para lelaki, sel telur wanita hanya dihasilkan satu bulan sekali di masa ovulasi. Masa ini pun terbilang singkat, karena sel telur hanya bertahan selama 24 – 72 jam di masa subur wanita. Artinya, kesempatan hamil hanya ada dalam satu jangka waktu tertentu setiap bulannya. Untuk sperma, sel-sel serupa kecebong mini ini bisa dihasilkan sebanyak 40 juta setiap kali pria berejakulasi, namun hanya 1 yang kemudian bisa mencapai sel telur.

Dengan dorongan kekuatan ejakulasi, sperma dapat berenang sekitar 10 ml/jam dalam menempuh perjalanan lebih dari 30 cm menuju sel telur. Yang mengeliminasi 39.999.999 sel sperma lain adalah rintangan, seperti lingkungan asam vagina yang mematikan sperma dan lendri serviks yang sulit ditembus. Setelah bertemu sel telur pun, sel-sel sperma yang tersisa akan menempel padanya, namun hanya satu yang cukup kuat untuk menembus dinding sel telur menuju intinya, kemudian membuahinya.    Hebat, bukan?

Bagaimana sel telur kemudian menuju rahim?

Proses terjadinya kehemilan yang terakhir adalah perjalanan zigot –yang berdiam sekitar 3 hingga empat hari di tuba fallopi- dari tuba fallopi menuju rahim. Dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot akan mulai membelah diri menjadi sel-sel yang sangat banyak, yang kemudian disebut embrio. Selama perjalanan menuju rahim, embrio akan terus membelah, sebelum kemudian menempel dan tertanam pada dinding rahim Anda. Selanjutnya, dinding rahim yang sudah menebal akan terus menebal lagi selama masa kehamilan guna melindungi janin di dalamnya hingga bayi lahir.

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang proses terjadinya kehamilan. Semoga bermanfaat!

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : hamil kehamilan 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini