Mengenal 5 Jenis Tangisan Bayi
Tangisan bayi merupakan bentuk komunikasi yang sangat sederhana, antara seorang bayi dan orang tuanya. Apabila diperhatikan, suara tangisan itu berbeda-beda. Kadang kala terdengar seperti suara lengkingan tinggi, jeritan, atau seperti suara tangisan biasa.
Untuk membedakannya pun bukan hal mudah. Diperlukan waktu agar bisa mengenalinya. Berikut adalah beberapa jenis tangisan bayi menurut Diane E. Papalia dan Sally Wendkos dalam bukunya yang berjudul Human Development.1. Tangisan Lapar
Suara tangisan bayi yang lapar biasanya muncul secara perlahan-lahan, dan lama-kelamaan bertambah keras. Suaranya juga terdengar memiliki irama yang teratur.
2. Tangisan Kesakitan
Tangisan bayi yang sakit biasanya berbeda denan tangisan ketika ia lapar. Biasanya, tangisannya muncul tiba-tiba tanpa diawali tangisan "pendahuluan". Suaranya pun terdengar sangat keras dan sesekali dia tampak menahan napas sejenak untuk menahan rasa sakit yang dirasakannya.
3. Tangisan Kolik
Bila si kecil tak kunjung berhenti menangis selama 3 jam, bisa jadi ini menjadi sebuah tanda bahwa ia terkena kolik, yaitu gangguan pada saluran pencernaan. Gendonglah sambil mengayun secara perlahan-lahan untuk menghentikannya. Apabila tidak berhenti, jangan tunda terlalu lama untuk membawanya ke dokter.
4. Tangisan Minta dipeluk
Adakalanya si kecil merasa terkejut hingga menangis keras, misalnya karena sesuatu yang terjatuh atau mendengar suara petir yang menggelegar. Tangisan seperti ini hanya bisa dihentikan dengan cara menggendong dan memeluk si kecil. Dalam dekapan Anda atau pasangan, dia akan menemukan rasa aman.
5. Tangisan Minta Ganti Popok
Tangisan karena popok basah ini akan terdengar sama seperti tangisan lapar. Yang membedakan adalah gerakan tubunya, yaitu jika si kecil digendong oleh ibunya, dia akan tetap menangis dan tidak berusaha menghisap puting payudara.