icon-category Digilife

Mengenal Hyppe, Media Sosial Berbasis Blockchain

  • 30 Jun 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Riset Hootsuit, jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 160 juta atau 59 persen dari total jumlah penduduk. Dengan jumlah pengguna yang sangat masif, waktu rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia juga sangat tinggi. Yakni, mencapai 3 jam 26 menit per hari atau di atas rata-rata global yang 2 jam 24 menit per hari.

Keunikan lainnya, rata-rata penduduk Indonesia memilik sekitar 10 akun media sosial per orang, baik aktif maupun tidak aktif menggunakannya. Selain itu, 65 persen pengguna media sosial di Indonesia memanfaatkan platform tersebut untuk bekerja.

Inilah yang mendasari perusahaan teknologi membuat media sosial tandingan Facebook yang cukup unit. Hyppe Teknologi Indonesia sendiri merupakan perusahaan startup teknologi lokal yang didirikan tahun 2018 dan berkantor di kawasan Sudirman, Jakarta. Mereka membuat aplikasi media sosial bernama Hyppe.

WhatsApp Image 2020-06-29 at 19.49.40

President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia Hondo Widjaja mengatakan, masih sangat terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk memiliki media sosial sendiri yang tidak hanya bisa dibanggakan, melainkan juga bisa bersaing di tingkat global.

Mengangkat brand Hyppe sebagai umbrella brand-nya, saat ini terdapat 10 fitur yang disiapkan. Ada HyppeVid (large video content/landscape video), HyppeDiary (short video content/portrait video), HyppeStory (flash stroy), HyppeChat (chatting platform/avatar chat), HyppeCompetition (competition platform), HyppeSound (audio content & music player), HyppePic (photo/image content), HyppeScript (documents content/text format), HyppeLive (live streaming platform), HyppeGames (interactive/online games).

Nantinya, 10 fitur tersebut akan menjadi satu kesatuan dalam aplikasi media sosial Hyppe yang akan didukung dengan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologinya. Melihat fitur serta teknologi yang diusung, Hyppe akan menjadi salah satu platform terbaik saat ini bagi para content creators dalam menuangkan ide kreatif mereka sekaligus memonetisasi serta menjaga hak kepemilikan konten mereka.

”Kami ingin berkontribusi lebih besar bagi bangsa ini dengan mendukung pemerintah dalam menumbuhkan ekonomi digital melalui sektor teknologi. Caranya, membangun sebuah Platform Social Media karya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat global,” ungkap Hondo.

WhatsApp Image 2020-06-29 at 19.49.41

Hyppe juga merupakan ”sharing economy platform”, sehingga tidak hanya menjadi surga bagi content creators, pengguna atau viewer/penonton pun tak luput dari perhatian. Mereka juga akan mendapat penghasilan melalui iklan konten dan iklan sponsor yang mereka tonton di aplikasi Hyppe.

“Sudah saatnya para content creator sadar akan pentingnya menjaga hak kepemilikan konten mereka, sebab kontenlah yang memiliki kontribusi terbesar akan perkembangan jejaring sosial, sekaligus merupakan aset yang sangat berharga yang juga akan menjadi sumber passive income buat mereka” ungkap Magin M, Vice President & Technology Advisor Hyppe Technology.

Atas dasar itu, kata Magin, Hyppe menerapkan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologi dalam Aplikasi media sosial Hyppe, untuk mencatat dan menjaga data hak kepemilikan konten seseorang, sehingga kepemilikannya dapat diakui di seluruh dunia.

Perusahaan disebut telah bermitra dan menggandeng dua perusahaan teknologi raksasa dunia dalam membangun dan mengembangkan aplikasi Hyppe sebagai platform media sosial terbesar di Indonesia. Ini bisa jadi langkah awal menuju ekspansi global secara bertahap dalam misi jangka menengah untuk lima tahun kedepan dan menyelesaikan pembangunan data center di tiap negara dari 15 negara di seluruh dunia.

Saat ini Hyppe sedang melakukan finalisasi rencana pembangunan data center yang akan berpusat di kawasan kota digital, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang. Tak hanya sampai di situ, PT Hyppe Teknologi Indonesia juga akan terus berupaya membuat terobosan-terobosan terbaru dan menyiapkan berbagai platform digital lainnya untuk menyongsong teknologi akses internet 5G.

Ditambahkan Hondo, aplikasi Hyppe masih dalam pengembangan dan diharapkan akan siap diluncurkan tahun ini.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini