icon-category Health

Menkes Pastikan KLB Difteri karena Anak-Anak Tak Diimunisasi

  • 11 Dec 2017 WIB
Bagikan :

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek mengatakan, kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri karena masyarakatnya belum diimunisasi. Hasil ini diperoleh usai melakukan penelitian KLB difteri di sejumlah wilayah.

"Kalau kita lihat, ini berarti anak-anak yang terkena yang tidak mendapatkan imunisasi dan ini dibenarkan pada waktu kita melakukan suatu penelitian ini," kata Nila usai menghadiri acara Pencanangan Outbreak Respon Imunization di SMA N 33 Cengkareng, Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, Senin (11/12/2017).

Dia mengatakan, ada orangtua yang tidak memberikan imunisasi pada anak saat masih balita.

"Jadi memang ada (orangtua) yang nggak melakukan. Imunisasi atau imunisasi tidak lengkap," jelas Menkes.

Penyakit difteri merupakan infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung, dan tenggorokan. Bakteri ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan tubuh manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan.

Karena itu, Menkes meminta orangtua membawa anak-anaknya ke puskesmas atau RSUD di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

"Saya imbau betul pada orangtua memerhatikan hal tersebut. Imunisasi ini diberikan pada usia dua hingga empat bulan, dan diulang lagi 18 bulan. Diulang lagi pada bulan imunisasi anak sekolah kelas satu, dua, dan lima," tandasnya.

Kemenkes mencatat hingga November 2017 sudah ada sekitar 561 kasus difteri di 20 provinsi di Indonesia. Sebanyak 32 kasus berakhir dengan kematian.

 

 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : Difteri Menkes 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini