Menko Marves: Indonesia Butuh 5G, Cloud dan AI dari Huawei
Uzone.id - 2022 akan segera berakhir, berbagai usaha untuk memajukan teknologi memang sudah dikerjakan berbagai pihak. Mulai dari operator selular dengan jaringan 5G, berbagai startup dengan inovasi dalam kercerdasan buatan, dan teknologi baru lainnya.
Di 2023 kebutuhan akan teknologi yang matang bakal lebih mendesak. Karena tahun depan Indonesia diprediksi bakal menghadapi tantangan yang tidak cuma datang dari perubahan iklim dan transisi energi, tapi juga distrupsi teknologi digital. Paling tidak itulah pandangan Huawei Indonesia sebagai perusahaan teknologi yang sudah 22 tahun beroperasi di Tanah Air.Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan bahwa Huawei ingin terus menghadirkan teknologi terdepannya sebagai upaya mengembangkan infrastrukutur TIK untuk menghubungkan yang tak terkoneksi, mempromosikan tolok ukur use case global dan menyediakan teknologi terdepan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Baca Juga: Batam Direncanakan Jadi Hub Pusat Data Dunia
Karena, menurut dia, kesuksesan Presidensi KTT G20 dan terpilihnya Indonesia sebagai pemimpin ASEAN tahun 2023 memberikan peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional sesuai target pemerintah yakni menjadi USD146 miliar pada tahun 2025.
"Huawei Indonesia akan mendukung pengembangan solusi TIK, memperkuat kolaborasi antara industri, pemerintah dan menyediakan manfaat yang lebih baik sehingga Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam perekonomian digital global,” katanya, saat dijumpai uzone.id di Danau Toba, Sumatera Utara, Jumat (9/12).
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir secara virtual dalam acara itu juga menyampaikan pendapat yang serupa. Ia mengungkapkan bahwa kesuksesan Indonesia di ajang G20 telah mendorong minat investor untuk berinvestasi ke dalam negeri, yang akan memicu pertumbuhan ekonomi di tahun 2023.
Momentum investasi ini harus dijaga dan setiap elemen harus bersinergi untuk membuka jalan bagi investor agar mudah berbisnis di Indonesia. Menurut Luhut, Indonesia diprediksi akan mencapai produk domestik bruto sebesar USD3 triliun dan meningkatkan pendapatan per kapita dari USD4 ribu saat ini hingga USD10 ribu pada tahun 2030.
Baca Juga: Huawei Digital Power, Cara Huawei Tekan Emisi Karbon Dunia
Untuk mewujudkannya, Indonesia akan menjaga pertumbuhan ekonomi antara 5,5 persen dan 6,5 persen dan akan terus meningkatkan efisiensi perekonomian melalui digitalisasi.
"Sebagai penyedia teknologi digital mutakhir, seperti 5G, Cloud, dan AI, Huawei berperan penting dalam membuka jalan bagi Indonesia untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor, termasuk smart mining dan smart maritime. Ini merupakan strategi penting untuk mencapai visi nasional Indonesia Emas pada tahun 2045. Untuk itu, saya ingin mengapresiasi Huawei atas investasi dan komitmennya yang berkelanjutan di Indonesia," ucap Luhut.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Huawei untuk mendorong pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Indonesia akan terus mendorong digitalisasi dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air untuk mempromosikan potensi Indonesia di tingkat manca negara. Sekarang kita ada dalam satu transisi di mana digitalisasi mendorong transformasi.Tentu pengembangan itu, memerlukan kolaborasi Pentahelix termasuk dengan industri seperti Huawei Indonesia, akedemisi dan media” tegas Sandiaga Uno.
Dengan kolaborasi seluruh unsu pentahelix itu, Sandiaga berharap seluruh elemen bisa mendorong UMKM agar mampu Go Digital dan naik kelas dalam rangka menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja sebanyak 1,1 juta di 2022 dan 4,4 juta di 2024 nanti.