Home
/
News
Wadah Kesenian itu Bernama Komunitas Salihara
Alung Adcha04 August 2016
Bagikan :
Komunitas Salihara adalah sebuah pusat seni yang hadir sejak 8 Agustus 2008, dan juga sebagai pusat seni multidisiplin swasta pertama di Indonesia.
Berlokasi di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.800 m2 di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kompleks Komunitas Salihara terdiri atas empat unit bangunan utama yaitu Teater Salihara, Galeri Salihara, Anjung Salihara dan ruang perkantoran.
Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah satu-satunya yang ada di Indonesia.
Sementara sejak 2014, Kompleks Salihara diperluas dengan bangunan baru di antaranya Anjung Salihara. Di dalamnya terdapat Studio Tari, Studio Musik, Wisma Seni, Ruang Serbaguna dan Teater Anjung.
Preview
Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis, dan peminat seni. Sejak berdiri, Komunitas Salihara telah menampilkan berbagai macam acara seni dan pemikiran; sebagian datang dari mancanegara dan berkelas dunia pula.
Pernah didapuk sebagai 'The Best Art Space' (2010) oleh majalah Time Out Jakarta dan sebagai satu dari '10 Tempat Terunik di Jakarta' (2010) versi Metro TV, arsitektur Komunitas Salihara juga dinobatkan sebagai 'Karya arsitektur yang menerapkan aspek ramah lingkungan' oleh Green Design Award 2009.
Saat ini Komunitas Salihara banyak dikunjungi oleh masyarakat yang ingin menikmati program-program kesenian dan pemikiran, klasik dan mutakhir, dan bermutu tinggi. Di samping itu, Komunitas Salihara menjadi tempat berkumpul bagi berbagai kelompok minat misalnya sastrawan, pembuat film, koreografer, arsitek muda, peminat filsafat, penerjemah, pencinta buku dan lain-lain.
Komunitas Salihara dapat juga disebut pusat kebudayaan alternatif, ia tidak dimiliki oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun kedutaan asing.
Visi Komunitas Salihara adalah memelihara kebebasan berpikir dan berekspresi, menghormati perbedaan dan keragaman, serta menumbuhkan dan menyebarkan kekayaan artistik dan intelektual.
Dalam menjalankan program-programnya, Komunitas Salihara dibantu oleh berbagai lembaga, terutama lembaga-lembaga swasta maupun perorangan. Di samping itu Komunitas Salihara selalu berusaha bekerja sama dengan sejumlah lembaga asing, misalnya pusat-pusat kebudayaan asing yang ada di Jakarta untuk mendatangkan sejumlah kelompok ke Indonesia.
Semua kegiatan di Komunitas Salihara mengacu pada program jangka panjang yang telah disusun sebelumnya. Adapun setiap konten kegiatan, mulai pertunjukan, pameran, dan kajian seni-buaya sudah melalui seleksi ketat oleh Dewan Kurator. Berikut adalah para kurator yang bekerja untuk Komunitas Salihara.
Dewan Kurator:
Asikin Hasan
Ayu Utami
Goenawan Mohamad
Hasif Amini
Mohamad Guntur Romli
https://www.youtube.com/watch?v=aczrMEutjac
Sponsored
Review
Related Article