icon-category Auto

Merawat Transmisi Mobil, Biar Gak Cepat Jebol

  • 02 Jul 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Transmisi merupakan salah satu komponen penting di mobil, dan klau rusak, biayanya gak murah. Karenanya, harus pintar-pintar merawat sektor penerus daya dari mesin ke roda ini.

Umumnya, ada dua jenis transmisi, manual dan otomatis. Masing-masing jenis transmisi memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk cara merawatnya supaya dapat bekerja optimal dalam membantu mobilitas pelanggan.

Baca juga: Daftar 23 Mobil Baru yang Dapat Diskon PPnBM 0 Persen Sampai Agustus 2021

Perbedaan Transmisi Manual dan Otomatis

Transmisi manual lebih dahulu digunakan karena mekanisme kerjanya tidak rumit. Seiring waktu, transmisi matik mulai dimanfaatkan karena meniadakan pedal kopling sehingga membuat pengguna mobil merasa lebih nyaman.

Namun demikian, transmisi manual lebih andal di rute tol atau antar kota yang bebas macet karena sanggup menyalurkan tenaga lebih cepat. Meski begitu, perlu diketahui perawatan kedua jenis transmisi ini sehingga lebih aman dalam berkendara.

Nah, Auto2000 mau berbagi bagaimana merawat transmisi mobil kalian supaya punya usia panjang dan gak gampang jebol.

Perawatan Transmisi Manual

Bagian pertama yang wajib dirawat adalah kopling mekanis. Hindari kebiasaan buruk seperti tidak menekan pedal kopling secara benar saat perpindahan gigi atau kasar saat melepas dan menekan.

Hindari pula kebiasaan menahan setengah kopling saat di tanjakan karena akan mempercepat keausan pada kampas kopling. Jangan meletakkan kaki di pedal kopling saat mobil berjalan karena akan mempercepat keausan kopling.

Yang tidak kalah penting adalah menjaga kualitas oli transmisi manual yang bekerja melumasi gigi transmisi, synchromesh, dan komponen lain di dalam rumah transmisi.

Oli transmisi manual yang terjaga kualitasnya akan melindungi gigi transmisi, memudahkan perpindahan gigi, dan menambah panjang usia pakai transmisi.

Perawatan Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis memanfaatkan tekanan oli dan Torque Converter untuk menggerakkan perpindahan gigi.

Torque Converter menggantikan kopling mekanis dan seluruh komponen yang berada di dalam transmisi terendam oli. Artinya, pelumas memegang peran penting dalam menjaga performa transmisi matik.

Automatic Transmission Fluid (ATF) memiliki tugas sebagai pelumas seluruh komponen bergerak, baik di dalam torque converter maupun rumah transmisi.

Selain itu, ATF juga harus menyalurkan tenaga hidrolis bertekanan tinggi untuk mengoperasikan kopling dalam rangka menyalurkan daya mesin dan melakukan perpindahan gigi.

Ada beberapa tipe ATF di mobil Toyota sesuai dengan teknologi yang diaplikasikan. Mulai dari Dexron II sampai IV, T-IV, WS, dan CVT, memiliki spesifikasi yang berbeda terkait kekentalan fluida dan performa.

Perbedaannya seperti kemampuan menyerap panas dan melindungi komponen dari gaya gesek. Penggunaan ATF yang salah akan mempengaruhi performa transmisi matik.

VIDEO First Impression BMW M4:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini