Merger XLSmart Rampung: Susunan Komisaris dari Arsjad Rasyid Sampai Retno Marsudi
Uzone.id — Axiata Group Berhad dan Sinar Mas resmi mengumumkan merger perusahaan menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, atau XLSmart pada hari ini, Selasa (25/3) di Jakarta.
Penunjukkan jajaran komisaris ini menjadi tahapan penting bagi XLSmart dalam perjalanannya untuk bertumbuh, berkolaborasi, dan berinovasi.Dalam sambutannya, Chairman of Sinar Mas Telecommunications & Technology, Franky O. Widjaja memperkenalkan sejumlah komisaris XLSmart yang turut hadir pada acara pengumuman merger ini.
Berikut susunan dewan komisaris XLSmart:
- Presiden Komisaris: Arsjad Rasjid
- Komisaris: Vivek Sood
- Komisaris: L. Krisnan Cahya Komisaris: Nik Rizal Kamil
- Komisaris: Sean Quek
- Komisaris: David R. Dean
- Komisaris Independen: Retno Lestari Priansari Marsudi
- Komisaris Independen: Robert Pakpahan
- Komisaris Independen: Willem Lucas Timmermans
Adapun susunan direksi XLSmart:
- Presiden Direktur & CEO: Rajeev Sethi
- Direktur & CFO: Antony Susilo
- Direktur & CTO: Shurish Subbramaniam
- Direktur & CCO: David Arcelus Oses
- Direktur & CRO: Merza Fachys
- Direktur & CIO: Yessie D. Yosetya
- Direktur & Chief Enterprise & Strategic Relationships: Andrijanto Muljono
- Direktur & Chief Strategy and Home: Feiruz Ikhwan
- Direktur & CHRO: Jeremiah Ratadhi
“Hari ini adalah hari bersejarah bagi industri telekomunikasi Indonesia, dan menjadi momentum tepat, kita tahu bahwa konektivitas digital menjadi kunci tak terpisahkan. Sebagai komisaris utama, kami menegaskan komitmen profitable growth secara berkelanjutan dan bertanggung jawab,” tutur Arsjad pada kesempatan yang sama.
Ia melanjutkan, “keberhasilan XLSmart tak hanya dari aspek finansial, tapi juga dampak kepada masyarakat, lingkungan, dan sosial. Kami siap menegakkan transparansi dalam kepatuhan dan tata kelola perusahaan serta memperkuat keamanan siber.”
Tanggal efektif penggabungan atau legal day one akan terjadi pada 16 April 2025.
Merger menjadi XLSmart ini menghasilkan nilai gabungan pra-sinergi Rp104 triliun dan nilai sinergi pra pajak USD300-400 juta per tahun.
Adapun proyeksi pendapatan proforma senilai Rp45,8 triliun dan EBITDA sekitar Rp22,5 triliun, dengan total pelanggan gabungan di angka 94,5 juta user.
