Merokok di Dalam Mobil, Sepele Tapi Sangat Berbahaya
Kebiasaan menghisap rokok di dalam kabin mobil bisa jadi hal yang menyenangkan bagi sebagian pengendara. Namun, setiap hembusan asap dari batang rokok dapat membahayakan orang lain serta mencemari kabin mobil dari zat-zat negatif yang dihasilkan asap rokok. Kondisi ini jadi hal laten jika pemilik mobil tidak menghentikan perilaku merokok di dalam mobil dan membersihkan kabin dengan perawatan intensif secara rutin.
Berdasarkan laporan investigasi berjudul “Residual Tobacco Smoke in Used Cars: Futile Efforts and Persistent Pollutants” yang dikerjakan oleh Addie L. Fortman, Romina A. Romero, dkk dari Universitas San Diego, terbitan Nicotine & Tobacco Research, Volume 12 (2010), sebagian besar zat polutan dari rokok, terutama nikotin akan mengendap di dalam ruang kabin mobil meski kaca jendela dibuka saat penumpang atau pengemudi merokok.
Saat pengemudi memegang batang rokok di luar jendela mobil, asap rokok tetap masuk dan mencemari kabin. Artinya aktivitas merokok di dalam mobil sudah pasti menyisakan bekas zat-zat yang dikandung dari asap rokok.
Menurut laporan tersebut, bagian dashboard menjadi area yang paling banyak terpapar Tobaco Smoke Pollutant (TSP). Nikotin dan zat beracun lainnya juga akan hinggap di jok, tuas perseneling, dan mengontaminasi debu di setiap penjuru interior kabin mobil.
Zat beracun itu rentan masuk ke dalam tubuh penumpang mobil lewat saluran pernapasan, atau menempel di kulit. Volume polutan akan terakumulasi setiap pengendara dan penumpang merokok di dalam mobil. Semakin sering mobil dijadikan tempat merokok, semakin cemar udara dan komponen di kabin mobil.
Laporan Universitas San Diego ini juga mencatat, pemilik mobil yang merokok dalam intensitas yang sangat sering malah tidak rajin membersihkan interior mobilnya. Konsekuensinya kondisi kabin mobil semakin tercemar. Interior mobil yang sering dijadikan tempat merokok juga tercemar polusi dari udara luar, karena kaca jendela lebih sering dibuka dibandingkan mobil yang tidak digunakan merokok.
Keadaan interior yang dipenuhi polusi dari asap rokok akan sangat sulit dibersihkan. Ketidaknyamanan dan bahaya dari zat beracun akan terus mengintai penumpang mobil secara perlahan dari seringnya aktivitas berkendara. Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi pembeli mobil bekas yang sebelumnya digunakan oleh perokok berat.
Mencuplik hasil penelitian “Observed Smoking in Cars: A Method and Differences by Socioeconomic Area” oleh Josh Martin, Robert George, dkk, dari Wellington School Medicine & Health Science, Universitas Otago Selandia Baru, aktivitas merokok paling sering dilakukan oleh sopir. Dari 659 orang di sejumlah wilayah di Selandia Baru yang merokok di dalam mobil, sebanyak 95,3 persen di antaranya adalah sopir. Sementara itu, penumpang yang tidak merokok menjadi perokok pasif yang tidak kalah berbahaya untuk kesehatan.
Mencuplik catatan World Health Organization, orang yang menjadi perokok pasif memiliki risiko terjangkit penyakit jantung koroner 25-35 persen lebih tinggi ketimbang yang bebas dari asap rokok. Kanker paru-paru juga mengintai mereka yang menjadi perokok pasif.
Bersihkan Mobil dari Polusi Rokok
Kotoran dari zat-zat yang dihasilkan dari asap rokok akan sangat sulit dibersihkan dan dapat menimbulkan bau tidak sedap di kabin mobil. Mobil yang sudah telanjur cemar harus dibersihkan secara bertahap.
“Bau asap rokok sulit untuk dihilangkan secara langsung, tapi pembersihan berkelanjutan akan membuat bau berkurang. 80 persen dari mobil yang saya kerjakan bisa terbebas dari bau asap rokok setelah melewati proses deep cleaning,” ujar Head Detailer of Midtown Honda of Toronto Jeremy Martins dikutip dari Auto Guide.
Martins menjelaskan, kotoran dari rokok sudah menyelinap ke celah-celah sempit akan sangat sulit untuk dibersihkan. Hal itu yang terjadi pada 20 persen mobil pelanggannya, bau rokok tidak hilang walaupun sudah dibersihkan secara rutin.
Mencuplik Auto Guide, ada cara praktis untuk membersihkan nikotin dan zat berbahaya dari asap rokok lainnya pada bagian-bagian interior mobil, yakni menggunakan cuka putih. Caranya, letakkan satu gelas cuka putih di cup holder dan satu mangkuk cuka putih lainnya di lantai mobil. Biarkan cuka putih berada dalam mobil yang semua lubang ventilasinya sudah tertutup rapat selama satu hari atau lebih.
Setelah itu, bersihkan seluruh bagian interior mobil menggunakan cairan pembersih agar debu dari rokok lenyap. Cuci semua karpet dan jok dengan air bertekanan tinggi, ditambah sampo yang bisa menghilangkan bau. Sikat semua bagian agar kotoran tidak lagi menempel. Filter kabin juga perlu diganti agar tidak ada lagi debu dan kotoran menempel yang membuat bau tidak sedap.
Menurut catatan Auto Guide, kotoran dari asap rokok yang menempel di jok berlapis kain (fabrique) akan lebih sulit dibersihkan dibandingkan jok kulit. Kotoran masuk ke dalam pori-pori kain sehingga sulit untuk dijangkau. Kalau sudah begitu, kain jok harus dibersihkan secara intensif atau diganti kalau sudah terlalu parah.
Aktivitas merokok di manapun khususnya di kendaraan punya risiko kesehatan. Saat merokok di dalam mobil, ancaman risiko itu tak hanya bakal terjadi bagi perokok tapi juga siapapun penumpang lainnya.
Baca juga artikel terkait MEROKOK atau tulisan menarik lainnya Yudistira Perdana Imandiar