Meski Dilarang, Ratusan Warga Surabaya Tetap Ikut Aksi 112 di Jakarta
Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Jawa Timur dipastikan akan memberangkatkan sebanyak 300-an peserta Aksi Bela Islam 112 ke Jakarta. Mereka akan diberangkatkan dari Surabaya dengan menggunakan lima bus pada Jumat pagi, 10 Februari 2017.
"Ada lima bus yang berangkat," kata Tari, salah satu panitia keberangkatan Aksi Bela Islam 112 dari IIBF Jawa Timur, kepada Tempo, Kamis, 9 Februari 2017. Sebelumnya beberapa hari lalu panitia telah membuka pendaftaran peserta aksi.
Menurut Tari, saat ini pendaftaran sudah ditutup karena seat (tempat duduk) yang telah disediakan panitia sudah habis. "Maaf pendaftarannya sudah kami tutup," katanya. Rencanya peserta aksi akan diberangkatkan dari Masjid Al-Akbar, Surabaya.
Baca:
Aksi 112, Begini Penolakan Ulama Muhammadiyah dan NU Depok
Aksi 112 di Jakarta, Polda Jawa Barat: Sudahkah...
Menanggapi rencana keberangkatan peserta aksi itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan siapa pun berhak pergi ke mana saja. Namun mereka harus mematuhi aturan.
"Kami hanya ingatkan bahwa setiap warga negara, ke mana pun Anda pergi, dari Sabang sampai Merauke, itu hak Anda. Tapi pesan kami jaga kesepakatan dan rambu lalu lintas di jalan serta jangan melanggar hukum," katanya merespons larangan aksi oleh Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya melarang unjuk rasa berupa long march pada 11 Februari 2017, yang bertepatan dengan hari tenang Pilkada DKI Jakarta. Dasarnya adalah Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 bahwa penyampaian pendapat yang mengganggu ketertiban umum tidak diperbolehkan.
Polisi akan membubarkan dan menjerat pesertanya dengan hukum apabila unjuk rasa tetap digelar. "Kalau salat di masjid, silakan. Tapi pada 11 Februari 2017 tidak diizinkan turun ke jalan," kata Kepala bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, kemarin.
NUR HADI
Baca: Aksi 112, Penyebab JK Imbau Masyarakat Tak Usah Berdemo