Meta Ikutan Tren AI, Nasib Metaverse Habis Manis Sepah Dibuang?
Uzone.id — Tren di dunia teknologi saat ini sedang berkiblat ke teknologi AI berkat popularitas chatbot ChatGPT, perusahaan teknologi pun saat ini mengumumkan berbagai produk yang memiliki teknologi AI di dalamnya.
Bahkan, Meta pun turut memfokuskan perhatian mereka saat ini pada teknologi AI di platformnya Facebook dan Instagram.Tahun ini, Meta menyebut 3 prioritas mereka, yaitu AI, Kreator dan Layanan Perpesanan. Mengikuti tren yang ada yaitu AI, lalu apa kabar dengan metaverse yang sudah dirancang Meta semenjak beberapa tahun lalu?
Menurut Pieter Lydian, Country Managing Director untuk Meta Indonesia dalam acara FB Kini dan Esok, Jumat, (24/03), metaverse merupakan sebuah produk yang didorong (terjadinya) 5 hingga 10 tahun ke depan dan dalam perjalanannya,banyak sekali komponen yang harus diisi.
“Metaverse ini tidak dilupakan. Seperti siklus dari teknologi, pertama adalah penciptaan, kedua adalah booming atau tren, ketiga adalah adopsi yang mana pembicaraannya sudah menurun namun adopsinya tetap naik,” ujarnya.
Menurutnya, dalam perjalanan menuju metaverse ini ada komponen-komponen yang harus diisi, tak hanya oleh Meta namun semua industri maka dari itu butuh waktu yang cukup lama agar metaverse ini terwujud.
Selain perangkat AR dan VR, salah satu komponen yang harus mendukung proyek ini menurutnya adalah kreator dan gerakannya.
Hingga saat ini, Pieter menemukan banyak pemain yang sudah masuk dan bergabung dengan metaverse ini, termasuk dari sisi perangkat.
“Kalau kita melihat dari perangkat, kami melihat banyak pemain yang masuk which is a good sign, karena metaverse harus didorong oleh semua industri. Kalau yang mendorong metaverse ini hanya Meta, saya khawatir Metaverse ini tidak terwujud. Maka dari itu, dengan banyaknya pemain yang masuk, maka itu adalah indikasi yang bagus,” ujarnya.
Metaverse saat ini bukan lagi menjadi prioritas dari perusahaan Meta setelah tahun lalu Mark Zuckerberg menggelontorkan banyak dana demi teknologi ini.
Memasuki tahun 2023 dan melihat tren yang sudah bergeser, Zuckerberg telah mempertimbangkan untuk mengurangi investasi ke proyek metaverse demi berfokus kepada perkembangan AI di platformnya.