Home
/
Digilife

Meta Klaim Jumlah Konten Bullying di Facebook Terus Menurun

Meta Klaim Jumlah Konten Bullying di Facebook Terus Menurun

Vina Insyani15 November 2021
Bagikan :

Foto: Timothy Hales Bennett/Unsplash

Uzone.id - Facebook atau Meta telah memberikan statistik terbaru mengenai seberapa banyak jumlah bullying, ujaran kebencian dan harassment di platform mereka.

Angka-angka yang dipublikasikan tersebut merupakan bagian dari laporan transparansi triwulanan terbaru perusahaan.

Laporan ini dikeluarkan ketika Meta menghadapi peningkatan pengawasan atas kemampuannya melindungi pengguna serta penegakan kebijakan yang memadai di platform mereka.

Untuk pertama kalinya, laporan tersebut membagikan metrik ‘prevalensi’ mengenai bullying dan harassment yang ada di platform-nya.

Prevalensi sendiri adalah statistik yang digunakan Facebook untuk melacak konten pelanggaran yang lolos dari sistem deteksinya.

“(Prevalensi) ini mewakili jumlah konten pelanggaran yang benar-benar dilihat pengguna dan yang benar-benar muncul di layar pengguna,” kata Vice-President of Integrity, Guy Rosen, dikutip dari Engadget, Jumat, (12/11/2021).

Baca juga: Facebook Hapus Face Recognition, Whistleblower Tak Percaya

Dari laporan yang disampaikan oleh pihak perusahaan, prevalensi konten bullying berada di antara 0,14 persen hingga 0,15 persen di Facebook. Artinya, konten bullying dan pelecehan terlihat sekitar 14-15 kali per 10 ribu tampilan konten di Facebook.

Di Instagram, prevalensi konten bullying dan harassment antara 0,05 persen 0 0,06 persen, yang artinya menampilkan 5 dan 6 kali konten bullying atau pelecehan setiap 10 ribu konten.

Dari laporan tersebut, Facebook menyebutkan jika konten bullying telah menurun berturut-turut selama empat kuartal dengan prevalensi menurun dari 0,05 persen di kuartal terakhir, menjadi 0,03 persen di kuartal ini.

Dan untuk pertama kalinya, perusahaan menyebut jika ujaran dan konten hate speech hanya mencapai 0,02 persen atau sekitar 2 dari setiap 10 ribu konten yang dilihat di Instagram.

Sebagai catatan, perusahaan menggarisbawahi bahwa ‘prevalensi’ ini hanya memperhitungkan konten yang dihapus Facebook dan Instagram tanpa laporan pengguna. 

Baca juga: 4 Sindiran Pedas Whistleblower soal Nama Baru Facebook ‘Meta’

Ini berarti mereka hanya menangkap sebagian dari keseluruhan konten bullying yang tak selalu mudah mudah untuk diidentifikasi oleh sistem otomatis mereka.

Laporan statistik prevalensi yang dibagikan dianggap sebagai bantahan atas laporan Facebook Papers yang menyebutkan bahwa Facebook hanya mampu mengatasi sekitar 3 hingga 5 persen dari ujaran kebencian di platform nya, yang berarti sebagian besar tak terdeteksi dan masih mencemari News Feed pengguna.

Tapi, seperti yang ditunjukkan para peneliti, akuntansi prevalensi ini dapat menutupi jumlah sebenarnya dari konten pelanggaran dalam platform tersebut. Apalagi sistem otomatis Facebook disebut tak bisa diandalkan apalagi dalam mendeteksi bahasa lain selain bahasa Inggris.

populerRelated Article