Microsoft Kebut Data Center Tahun Ini, Siap Kucurkan Rp1.296 Triliun
Uzone.id — Tahun 2025 akan menjadi tahun ‘AI’ untuk beberapa raksasa teknologi, sebut saja Meta yang akan fokus pada infrastruktur AI, ada juga Google pada Gemini AI dan Microsoft yang tak mau kalah mengembangkan produk AI mereka.
Menyusul raksasa teknologi lainnya, Microsoft mengungkap rencana fantastis mereka tahun ini yaitu menggelontorkan USD80 miliar atau sekitar Rp1.296 triliun untuk membangun data center yang mendukung pengembangan inovasi kecerdasan buatan atau AI.Mengutip dari Engadget, Sabtu, (04/01), Microsoft akan menggunakan pusat data tersebut untuk melatih dan menggunakan model AI, serta untuk memberi daya pada aplikasi berbasis cloud.
Angka tersebut merupakan dana untuk proyek-proyek data center mereka di seluruh dunia tahun ini, termasuk di Asia Tenggara, tapi lebih dari setengahnya akan digunakan untuk membangun pusat data di Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Microsoft, Brad Smith dalam blog resminya. Ia juga menjelaskan bahwa kemajuan teknologi AI baru-baru ini tercapai karena adanya kerjasama yang didukung oleh investasi skala besar dalam hal infrastruktur.
Tak hanya mengucurkan dana fantastis, Microsoft juga menekan pemerintahan Trump untuk meningkatkan dukungan pemerintah terhadap perkembangan AI di Amerika Serikat. Misalnya, dengan memberikan lebih banyak dana untuk penelitian kepada National Science Foundation dan universitas-universitas di AS.
Selain itu, Microsoft juga menyoroti bahwa salah satu prioritas utama tahun 2025 adalah mempromosikan ekspor teknologi AI buatan Amerika.
Mereka percaya akan ada persaingan ketat antara Amerika Serikat dan China untuk menyebarkan teknologi AI ke negara lain. Karena itu, AS perlu strategi cerdas untuk segera berinovasi, karena pemenangnya adalah mereka yang bergerak lebih cepat.
Terlepas dari kekhawatiran banyak pihak soal AI yang akan mengubah ekonomi dunia dan menggantikan beberapa posisi pekerjaan manusia, Microsoft optimis bahwa AI akan menciptakan peluang baru yang lebih besar di masa depan.
Menurutnya, hal yang paling penting adalah melatih masyarakat agar bisa memanfaatkan AI sebagai alat kerja, seperti mereka menggunakan ponsel dan laptop saat ini.
Related Article