Home
/
News
Microsoft Latih Komputasi Awan Ribuan Guru
Chairul Akhmad12 December 2016
Bagikan :
Preview
Pemerintah Jawa Tengah menjalin kerja sama dengan Microsoft Indonesia untuk memajukan dunia pendidikan berbasis teknologi di Jawa Tengah.
Bentuk kerja sama ini dilakukan melalui program ‘Training on Trainers’ di mana Microsoft Indonesia bahu-membahu bersama Pemerintah Jawa Tengah melatih para guru agar lebih siap dalam menghadapi era digital.
"Kami melihat bahwa banyak sekolah di Indonesia sudah mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum pelajaran. Akan tetapi, belum banyak guru yang mendapatkan pelatihan mengenai teknologi. Padahal, teknologi berkembang dengan begitu pesat. Guru memiliki banyak pilihan teknologi yang dapat mendukung terciptanya proses belajar mengajar interaktif," jelas Benny Kusuma, Education Lead Microsoft Indonesia, dalam rilisnya akhir pekan lalu.
Program ‘Training of Trainers’ berlangsung selama 32 jam dan dilakukan dalam jangka waktu dua hari secara tatap muka serta daring di education.microsoft.com.
Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi pengenalan teknologi komputasi awan serta penggunaan Office 365, Office Mix, Sway, Microsoft Educator Community, dan OneNote Class Notebook yang mampu mendorong siswa untuk belajar secara kolaboratif.
“Melalui OneNote Class Notebook misalnya, para guru dapat menciptakan satu halaman OneNote untuk setiap pelajaran yang berbeda. Mulai dari Sejarah, Matematika, hingga Bahasa Inggris. Dikarenakan sifatnya yang kolaboratif, pelajaran-pelajaran tersebut sanggup menyajikan sudut pandang pembelajaran yang berbeda di setiap kelas dan semakin meningkatkan rasa ingin tahu siswa,” jelas Jasman Indradno, Kepala Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Hingga November 2016, program ini telah memberikan pelatihan kepada hampir 4.000 guru yang tersebar di 35 kabupaten di Jawa Tengah, mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, sampai Madrasah.
Para guru yang telah menempuh pelatihan ini pun mendapatkan sertifikasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Mereka juga dapat meneruskan pelatihan yang telah mereka dapatkan ke tenaga pendidik yang lain untuk mendapatkan sertifikasi lanjutan.
Teknologi memang tidak akan bisa menggantikan peran guru. Namun, kehadirannya mampu membuat pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa menjadi lebih siap menghadapi perubahan yang dinamis.
ERWIN Z
Baca:
Tagar #SubuhBerjemaah1212 Jadi Trending Topic di Twitter
Kebun Raya Bogor Masuki 2 Abad, LIPI Beber Hasil Penelitian
Berita Terkait:
Sponsored
Review
Related Article