Minibus dan Blind Van Jadi Senjata DFSK Terjun di Segmen Komersial
Foto: Ist
Uzone.id - DFSK Indonesia terus melebarkan sayap bisnisnya gak hanya berkecimpung disegmen mobil penumpang melalui Glory series. Segmen komersial pun jadi incaran perluasan bisnisnya dan mengandalkan van sebagai senjatanya.Pasar kendaraan komersial di Indonesia tergolong sangat luas dan memiliki pangsa pasar yang cukup besar setiap tahunnya untuk mendorong pertumbuhan otomotif nasional.
DFSK sebagai produsen otomotif kenamaan di Tanah Air melihat ada sejumlah segmen yang belum dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya dari tahun ke tahun.
Baca juga: DFSK Bersiap Luncurkan Van Pesaing Gran Max
DFSK melihat adanya sebuah pertumbuhan yang cukup konsisten dan ceruk pasar yang cukup cerah untuk kendaraan Minibus dan Blind Van.
Bahkan bila melihat data yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kedua segmen ini tetap mengalami pertumbuhan meski secara keseluruhan pasar otomotif nasional mengalami kelesuan.
Bila dirinci penjualan minibus di 2019 mencapai 18.300 unit dan mengalami pertumbuhan 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian penjualan di segmen blind van mencapai 9.600 unit dan mengalami pertumbuhan signifikan mencapai 15 persen.
Pertumbuhan ini yang kemudian memotivasi DFSK untuk melakukan ekspansi bisnis di segmen kendaraan komersial yang sebelumnya baru mencakup di ceruk pikap ringan.
Peluang DFSK untuk masuk dan mengembangkan bisnis di segmen Minibus dan Blind Van semakin terbuka lebar karena tidak banyaknya pemain di kedua segmen ini.
Sehingga masuknya DFSK ke segmen ini akan membuat konsumen semakin banyak pilihan untuk membeli kendaraan yang sesuai dengan kebutuhannya dan daya belinya.
Menurut survey yang dilakukan oleh internal DFSK menunjukan, penggunaan model Minibus oleh konsumen di Tanah Air bisa menjadi dual purpose.
Pertama, Bagi konsumen perseorangan cenderung menggunakan kendaraan minibus sebagai kendaraan penumpang sebanyak 60 persen dan sisanya 40 persen digunakan untuk keperluan angkut barang.
Lain halnya dengan konsumen corporate atau perusahaan, sebanyak 60 persen minibus digunakan untuk keperluan mengangkut barang dan 40 persen nya sebagai kendaraan penumpang.
Berbeda dengan model Blind Van yang memang ditujukan untuk mendukung kelancaran berbagai bisnis konsumen di Indonesia. Penggunaan model Blind Van bisa digunakan untuk mendukung bisnis logistik, food & beverage, ambulance, ekspedisi, sosial car, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Nah, rumornya, DFSK bakal segera menghadirkan senjata baru mereka disegmen komersial gak lama lagi. Seperti apa bentuk, jenis dan spesifikasinya? Tunggu aja sebentar lagi..
VIDEO Mitsubishi New Triton Ultimate Test Drive, Terlalu Canggih Buat Offroad