icon-category Lifestyle

Mitos vs Fakta Gigitan Nyamuk

  • 27 Sep 2016 WIB
Bagikan :
alt-img

Mewabahnya infeksi Dengue dan Zika menyebabkan orang menjadi lebih waspada terhadap gigitan nyamuk, yang menjadi sumber penularan penyakit tersebut. Tak jarang, hal ini menimbulkan kepercayaan yang belum tentu benar adanya. Berikut di antaranya:

1. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah

Fakta. Memang benar, hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Tujuannya bukan untuk mendapatkan makanan, karena nyamuk sebenarnya lebih menyukai sari bunga. Nyamuk betina menghisap darah karena mereka membutuhkannya untuk bertelur.

2. Nyamuk hanya menggigit manusia saja

Mitos. Di dunia ini, terdapat ribuan jenis nyamuk yang memiliki ketertarikan berbeda-beda. Nyamuk tertentu lebih suka mengigit manusia. Namun ada pula nyamuk yang lebih suka menggit hewan. Golongan hewan yang sering menjadi sasaran gigitan nyamuk adalah mamalia –seperti kuda, anjing, dan kucing.

3. Nyamuk menyukai orang yang ‘berdarah manis’

Mitos. Secara ilmiah, istilah ‘darah manis’ tidak ada. Kecenderungan nyamuk untuk mengigit orang tertentu memang benar adanya. Namun ini tidak ada hubungannya dengan kadar gula darah seseorang. Studi membuktikan bahwa karbon dioksida, temperatur tubuh yang lebih panas, dan kadar asam urat yang tinggi menjadi daya tarik untuk nyamuk mengigit manusia. Sementara itu, kadar gula darah yang tinggi tidak terbukti meningkatkan risiko manusia digigit nyamuk.

4. Nyamuk suka mengigit ibu hamil

Fakta. Beberapa studi menjelaskan bahwa ibu hamil memang lebih rentan terhadap gigitan nyamuk. Ini disebabkan karena ibu hamil menghasilkan kadar karbon dioksida yang lebih tinggi daripada orang normal. Karbon dioksida merupakan ‘bau' yang disukai oleh nyamuk betina.

5. Semua gigitan nyamuk membawa penyakit

Mitos. Tidak semua nyamuk membawa penyakit. Faktanya, di antara ribuan jenis nyamuk yang ada, hanya puluhan jenis nyamuk yang dapat membawa penyakit bagi manusia. Jenis nyamuk Aedes, Anopheles, dan Culex merupakan nyamuk yang paling diwaspadai di Indonesia, karena membawa virus dan parasit yang dapat menyebabkan wabah.

6. Tanaman tertentu dapat mengusir nyamuk

Mitos. Tidak cukup bukti ilmiah yang dapat menjelaskan bahwa tanaman tertentu –misalnya lavender atau serai– dapat mengusir nyamuk. Justru kebalikannya. Tanaman di dalam rumah yang diletakkan di dalam pot tergenang air dapat menjadi wadah yang baik untuk nyamuk berkembang biak.

7. Gelang atau stiker antinyamuk dapat mengusir nyamuk

Mitos. Sama halnya dengan tanaman pengusir nyamuk, tidak ada bukti ilmiah menemukan orang yang menggunakan gelang atau stiker antinyamuk lebih terlindung dari gigitan nyamuk.

8. Menggunakan pakaian lengan panjang tidak menjamin terbebas dari gigitan nyamuk

Fakta. Nyamuk dapat menembus pakaian dan tetap menggigit manusia. Oleh karena itu, agar terhindar dari gigitan nyamuk, pakaian lengan panjang yang disarankan adalah pakaian yang longgar dan kainnya tidak tebal. Kain tidak tebal bertujuan agar pemakainya tidak mudah gerah, mengingat bahwa keringat dan suhu tubuh yang lebih tinggi lebih disukai oleh nyamuk.

Setelah mengetahui kebenaran seputar gigitan nyamuk, semoga Anda dapat memilih cara yang tepat untuk terhindar dari gigitannya, ya!

(NB)

Baca Juga:

Berita Terkait :

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini