icon-category Auto

Mobil LCGC Makin Mahal, Banyak Orang Makin Males Beli

  • 01 Aug 2019 WIB
Bagikan :

 

Uzone.id - Coba sebut mobil LCGC termurah atau yang banderolnya dibawah RP 100 jutaan. Ada? Ada dong. Tapi menurut gue, sama sekali gak layak dipakai manusia.

Terus ada LCGC yang layak dipakai? Ya juga ad. Tapi coba cek berapa harganya? diatas Rp 150 jutaan atau hampir menyentuh angka Rp 200 jutaan?

Nah, segmen mobil dengan kisaran harga dibawah Rp 200 jutaan sebenernya bisa dipenuhi banyak pilihan.

Video Tes Jalan Mitsubishi Eclipse Cross:

Tapi LCGC merusak tatanan tersebut, sehingga sekarng seolah segmen mobil dibawah Rp 200 jutaan itu kosong dan hanya diisi dan didominasi mobil berjenis LCGC.

Jangan heran, kalau masih sedikit publik yang menyadari kalau banderol LCGC mulai gak masuk akal.

Tapi karena mereka bercampur di segmen mobil yang masuk psikologis harga murah, padahal makin sedikit yang tersedia, ngebuat image mahal jadi tersamarkan.

Namun, perlahan tapi pasti, banderol yang terus dan semakin mahal tersebut, bisa jadi salah satu faktor utama penurunan minat publik terhadap LCGC.

Hal tersebut wajar, disaat berdatangan mobil-mobil baru dengan fitur melimpah dan harga yang bersaing, LCGC hanya harganya yang naik, spek dan fiturnya gitu-gitu aja.

Gak hera, kalau penjualan LCGC sepanjang semester pertama lalu ambles 12,4% dibanding rentang waktu yang sama tahun 2018.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukan di kurun waktu Janurai – Juni lalu penjualan LCGC hanya 100.792 unit. Padahal, di periode sama tahun 2018, penjualan masih sebanyak 115.076 unit.

Tren penurunan penjualan LCGC bukan pertama kali ini saja terjadi. Total penjualan di sepanjang tahun 2018 lalu haya 234.444 unt. Padahal, tahun sebelumnya penjualan mencapai 234.554 unit.

Apalagi tahun ini diperparah dengan turunnya juga penjualan mobil secara total mencapai 13 persen dibanding tahun sebelumnya di periode yang sama.

Beberapa pihak, seperti Jongkie D Sugiarto, Ketua I Gaikindo berpendapat, kondisi politik awal tahun yang menjadi penyebab turunnya penjualan mobil—termnasuk LCGC.

Kemudian, prediksi lain menilai, publik udah mulai jenuh dengan model LCGC yang sejak 5 tahun lalu, belum ada ubahan dan inovasi yang berarti.

Penilai lain beropini, kalau jumlah seperti itulah yang menjadi permintaan yang sebenarnya dari mobil-mobil LCGC—karena sebelumnya dianggap masih eforia publik menyambut era mobil yang katanya murah itu.

Tren taksi online yang terus diperketat regulasinya, jga jadi salah satu penyebab orang mulai malas beli mobil LCGC yang emang kebanyakan buat dijadikan taksi online.

Dengan kondisi seperti ini, apakah segmen LCGC akan terhapus? Rasanya tidak. Disaat banderolnya makin terus mahal dan uda gak bisa lagi ditolelir subsidian LCGC, maka segmen yang kosong ini harus diisi dengan mobil baru.

Nah, saat itulah, diprediksi LCG akan kembali booming karena model dan inovasinya lebih baru.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini