icon-category Auto

Mobil Listrik Great Wall Jajah Pasar Thailand

  • 08 Jul 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - China Great Wall Motors (GWM) atau Great Wall, brand asal China, memang punya reputasi yang cukup baik di Thailand.

Setelah Great Wall mengambil alih pabrik manufaktur Ford di Thailand pada tahun 2020, mobil listrik buatan mereka pun jadi paling laris saat ini.

Mereka berhasil menjual 2.000 mobil sejak masuk ke pasar tahun 2021. Bahkan, 3.000 orang saat ini sedang menunggu pengiriman mobil listrik Great Wall.

BACA JUGA: Daihatsu Sigra Facelift Resmi Meluncur, Ini Harga Lengkapnya

Ada hal yang mengejutkan lagi dari Great Wall, 500 unit Ora Good Cat - tampangnya mirip dengan Porsche - edisi terbatas ludes terjual dalam 58 menit saat model tersebut diluncurkan pekan lalu.

Brand China lain yang populer di Thailand adalah MG milik SAIC Motor yang berbasis di Shanghai.

SAIC berhasil menjual lebih dari 4 ribu mobil listrik di Thailand pada 2021. Penjualannya diperkirakan akan meningkat tahun 2022.

Federasi Industri Thailand pun memperkirakan penjualan mobil listrik di Thailand lebih dari 10 ribu unit tahun ini, lebih dari 4 kali lipat dari 1.954 unit yang dijual pada 2021.

Kenapa penjualan mobil listrik di Thailand begitu moncer? Salah satu penyebabnya adalah subsidi pemerintah sehingga membuat harga mobil listrik di sana terjangkau.

Subsidi tersebut mendorong produsen mobil untuk memproduksi secara lokal setelah harganya menjadi murah.

Pemerintah Thailand ingin mobil listrik menyumbang 30 persen dari produksi mobil di negara tersebut di tahun 2030.

BACA JUGA: Indomobil Jadi Distributor Harley Davidson untuk Pasar Indonesia

Untuk mencapai target itu, pemerintah sampai menawarkan mobil listrik kepada konsumen dengan harga 150.000 baht.

Selain itu, pemerintah pun menurunkan pajak mobil listrik dari 8 persen menjadi 2 persen dengan imbalan produsen harus membangun manufaktur di dalam negeri di masa depan.

China pun dibuat untung dengan adanya pakta perdagangan bebas ASEAN-China yang berlaku sejak 2005, di mana China bisa mengekspor mobil listrik ke Thailand tanpa tarif.

Wakil Ketua FTI Surapong Paisitpatanapong mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa merek Jepang dan merek lain dari Eropa telah mencoba menembus pasar Thailand, namun tidak seagresif China.

"Saya pikir merek Jepang masih menikmati peningkatan penjualan mobil listrik hybrid, dan mereka bisa menunggu sampai permintaan meningkat secara substansial sebelum mereka memulai produksi mobil listrik murni," kata Surapong.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini