Automotive

Motor Ditinggal Pas Mudik, Bisa Ditipin ke Kantor Polisi Terdekat

Brian Priambudi
Motor Ditinggal Pas Mudik, Bisa Ditipin ke Kantor Polisi Terdekat

Uzone.id - Menjelang musim mudik Lebaran 2025, banyak masyarakat yang meninggalkan kendaraan seperti motor di rumah. Agar kendaraan yang ditinggal tetap aman, beberapa kantor Polisi pun menyediakan tempat penitipan yang bisa dimanfaatkan.

Seperti dikutip dari Antara, Polres Metro Jakarta Pusat mempersilahkan warga yang ingin menitipkan kendaraannya. Masyarakat bisa melakukan penitipan baik di Mako Polres maupun Polsek.

"Ya silakan saja. Nanti polsek-polsek juga menampung. Polres juga nanti kita coba tampung," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.



Susatyo menyebutkan penitipan kendaraan bermotor sudah menjadi program tahunan dari Polri. Dengan demikian, masyarakat yang meninggalkan kendaraannya bisa dititpkan agar tenang sepanjang perjalanan mudik.

Untuk melakukan penitipan kendaraan, tentunya memiliki syarat yang harus dipenuhi. Persyaratannya pun cukup mudah, seperti menyerahkan bukti dokumen berupa BPKB maupun STNK. Sedangkan bagi yang masih dalam cicilan juga bisa menyertakan keterangan dari pihak leasing.

Menariknya, program ini bukan hanya digelar oleh Polres Metro Jakarta Pusat, tetapi beberapa daerah lain juga melakukan hal serupa. Mulai dari Polres Metro Depok, Polres Metro Tangerang, Polresta Bogor, dan Polres Metro Bekasi. Setiap Polres dan Polresta setempat juga menyediakan penitipan di kantor-kantor Polsek di wilayah masing-masing.



Soal periode penitipan, bisa dilakukan sejak 22 Maret hingga 8 April 2025. Masyarakat yang menitip kendaraannya pun tidak dikenakan biaya sedikitpun.

Perlu diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terjadi pada H-3 Idul Fitri atau tepatnya 28 Maret 2025. Menhub juga memperkirakan pada puncak arus mudik Lebaran 2025 akan terdapat pergerakan 12,1 juta orang.

Mengenai jumlah pemudik di Lebaran 2025 ini, Menhub Dudy mengatakan prediksinya bisa mencapai 146,48 juta orang. Angka tersebut setara dengan 52 persen dari total penduduk Indonesia saat ini.