Mourinho Dinilai Ketinggalan Zaman

Pelatih Manchester United Jose Mourinho dinilai ketinggalan zaman oleh mantan striker Chelsea Chris Sutton. Ini diungkapan Sutton saat berbicara dalam acara Monday Night Club pada Radio 5 BBC, Selasa (20/3) dini hari WIB.

"Kepribadian Mourinho berubah dari karismatik saat pertama kali datang (ke Liga Primer Inggris) pada tahun 2004. Dia memilih pertengkaran pribadi yang konyol," kata Sutton dikutip BBC.

Mourinho telah dikritik oleh beberapa fan dan pakar United karena gaya sepak bolanya dianggap tidak berkesan. United berada di posisi kedua Liga Primer Inggris dan semifinal Piala FA. Namun, MU tersingkir dari Liga Champions pekan lalu.

MU tertinggal 16 poin dari Manchester City di liga dengan delapan pertandingan tersisa. Iblis Merah akan menghadapi Tottenham Hotspur bulan depan untuk mendapatkan tempat di final Piala FA.

Sementara City telah mencetak 85 gol di liga musim ini, United hanya mengemas 58--paling sedikit di antara tim empat besar.

"Apakah bencana bagi Manchester United saat ini? Tidak. Tapi, apakah ini tujuan penunjukan Mourinho, masuk dan finis di belakang City dan tidak mendorong untuk meraih piala besar? Dia bingung," kata Sutton.

Sutton menyebut Mourinho pernah dianggap sebagai pelatih jenius saat pertama kali tiba di Inggris. Akan tetapi, Mou terlihat ketinggalan zaman dari cara MU bermain dibandingkan gaya yang dikembangkan tim lainnya.

Mourinho, 55, memenangkan tiga gelar Liga Primer Inggris dalam dua periode terpisah sebagai pelatih Chelsea. Dia menggantikan Louis van Gaal sebagai bos United pada Mei 2016, dan memenangkan Piala Liga Inggris dan Liga Europa pada musim pertamanya.

Mantan penyerang Arsenal Ian  Wright menyalahkan pelatih Portugis itu sebagai penyebab 'malapetaka dan kesuraman' di Old Trafford.

"Anda melihat permainan United, dan terakhir kali tim Mourinho bermain saat Anda merasa itu luar biasa ketika periode keduanya bersama Chelsea sampai pertengahan musim. Saya tidak tahu apa yang telah terjadi padanya. Klub telah membawa Mourinho untuk mengembalikan kebesarannya. Dia telah menghabiskan banyak uang tapi dia berargumen dengan siapa saja," kritik Wright.