Mudik 2019: Jajal Tol Trans Jawa, Seberapa Siap untuk Mudik?
-
Uzone.id - Pada musim lebaran tahun ini, Uzone.id berkesempatan untuk menjajal tol Transjawa yang tahun ini sudah tersambung dengan sempurna dari ujung Barat Jawa sampai ujung Timur Jawa.
Tol sepanjang 1.167 kilometer ini bakal menawarkan perjalanan yang lebih singkat dari biasanya.Tonton video test drive Honda Civic turbo di tol Transjawa:
Day 1 Etape 1 Jakarta - Cikampek
Perjalanan dimulai dari kantor Uzone.id di Pancoran, berhenti dan menginap di Semarang, baru kemudian lanjut ke Surabaya.
Mulai dari menyusuri jalan tol Jakarta - Cikampek sejauh 72 Km. Sebenernya, di jalan tol inilah perjuangan paling berat bak dirasakan.
Karena apa? Pastinya karena kemacetan akibat proyek pembangunan.
Mulai dari Bekasi Barat, kemacetan sudah terjadi, sampai di Karawang, setelah itu barulah jalan sedikit lenggang dan bisa memacu mobil lebih kencang.
Di kawasan Cikopo, menuju Palimanan, terlihat gerbang tol baru yang masih dalam tahap pembangunan.
Gerbang tol ini sebagai pengganti gerbang tol Cikarang Utama yang gak digunakan lagi.
Titik Cikarang Utama ini juga direncanakan akan menjadi lokasi one way sampai di Brebes.
Etape 2 Cikopo - Palimanan - Kanci 142 Km
Perjalanan dilanjutkan dari gerbang tol Cikopo terus sampai Kani dengan jarak sejauh 42 Km.
Pada ruas tol ini, konsentrasi dan fokus mengemudi bakal diuji karena jalan tol yang panjang dan membosankan dimulai disini.
Permukaan jalannya masih kebanyakan beton yang belum diaspal. Sehingga, terasa kurang nyaman pada mobil.
Selain itu, namanya permukaan beton, setiap sambungan terasa bergelombang dan di beberapa ruas, ada tambalan jalan yang permukaannya beda tinggi.
Sepanjang jalur ini, juga masih terlihat beberapa perbaikan jalan yang dioharapkan saat arus mudik dan arus balik nanti sudah selesai.
Etape 3 Kanci - pejagan -Pemalang - Batang - Semarang 230 Km
Nah, kalau sebelumnya 142 Km udah dianggap jalan tol yang panjang dan membosankan, apalagi rute yang ini, sampai 230 Km ketika nanti finish etape 1 di Semarang.
Namun, untungnya udah ada beberapa jalan yang permukaannya di aspal, sehingga selain lebih nyaman buat penumpang, juga mata tidak terlalu lelah memandangi silaunya permukaan beton.
Rest Area udah cukup banyak dijumpai, baik yang besar sampai Rest Area darurat. Meski begitu, belum semua rest area menawarkan SPBU.
Kanan dan kiri jalan juga udah gak segersang Cipali, karena pepohonan dan hijaunya hamparan sawah penduduk membuat suasana jalan tol lebih indah dan gak ngebuat mata cepat lelah.
Total perjalanan hari pertama, menghabiskan jarak sejauh 436 Km dengan waktu tempuh 6 jam.
Menggunakan Wuling Almaz, BBM yang digunakan adalah Pertamax dengan RON 92 dan menghabiskan 50 liter Pertamax.
Day 2 Etape 4 Semarang - Solo - Ngawi 165 Km
Setelah menginap semalam di Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Surabaya. Suasananya udah sedikit lebih baik, dengan pemandangan sekitar yang juga lebih hijau dan adem.
Bahkan, beberapa kali kami menemukan permukaan jalan yang berbukit, naik dan turun seperti di Cipularang, sehingga terasa sedikit gak membosankan dan menghilangkan kantuk.
Beberapa ruas jalan juga masih ada perbaikan, sehingga ngebuat lajur tol berkurang.
Etape 5 Ngawi - Kertasono - Mojokerto - Surabya 163 Km
Jalan tol ini sekarang sudah tersambung sampai ke Surabaya. Namun, karena terhitung paling baru, jadi kondisinya juga masih sepi. Mungkin saat arus mudik nanti udah ramai.
Untuk siang hari, mungkin lintasan seperti ini gak masalah. Namun untuk malam hari, perlu konsentrasi lebih.
Kurangnya penerangan jalan jadi kendala tersendiri, sehingga pengemudi hanya berpegang pada cahaya lampu mobilnya dan juga lampu reflektro seadanya di kedua sisi jalan.
Jadi ketika berjalan di malam hari, memang kondisinya gelap gulita, termasuk kondisi di kanan dan kiri jalan yang sepi rumah penduduk, sehingga pencahayaan minim sekali.
Selain itu, yang juga harus kalian perhatikan di ruas jalan tol ini adalah batas minimal dan maksimal kecepatan.
Di bagian tengah tol, ada tiang yang ternyata diatasnya adalah kamera CCTV, yang berfungsi untuk memantau kendaraan yang melintas, sekaligus mengetahui berapa kecepatannya.
Dengan rataan kecepatan minimal 60 Km perjam dan maksimal 100 Km perjam, maka usahakan jangan kurang dan jangan melebihi itu.
Biasanya, tau jalan tol kosong bawaannya mau ngebut. Tapi inget, begitu keluar tol, kalau kebetulan lagi ada polisi yang Patroli, kita bisa kena tilang kana melewati batas kecepatan maksimal di tol. Semua terekam CCTV.
Day 2 Finish - Surabaya
Setelah menempuh perjalanan sejauh 348 Km dari Semarang, dengan lama perjalanan sekitar 4 jam dan menurut gue relatif gak melelahkan.
Dari Jakarta, dengan jarak hampir 800 Km, kami menghabiskan biaya beli bensin Pertama sebanyak 1 juta dengan mobil Wuling Almaz.
Sementara biaya tol habis sebanyak Rp 675 ribu (belum kena diskon Lebaran 15 persen).
Kendala selama perjalanan, selain sulit konsentrasi dan fokus karena ngantuk, juga kalau jala malam hari, penerangannya masih sangat minim.
Selain itu, perhatikan stok BBM di mobil, karena sepanjang Trans Jawa, gak semua rest area menyediakan SPBU.
Selain beberapa hal tersebut, jalan tol Trans Jawa tahun ini beneran udah tersambung semua dan sangat layak untuk dijadikan rute pilihan mudik.