Home
/
Travel

Museum di Swedia Tampilkan 80 Makanan Paling Bikin Muntah di Dunia

Museum di Swedia Tampilkan 80 Makanan Paling Bikin Muntah di Dunia

Muhammad Fikrie11 November 2018
Bagikan :

Ada sebuah museum unik di Malmo, Swedia, yang memamerkan 80 makanan paling menjijikkan di dunia. Di sana kamu bisa menemukan makanan-makanan seperti keju berbelatung dari Italia, natto dari Jepang, hingga buah durian.

Musem bernama Disgusting Food Museum itu akan memamerkan makanan-makanan ekstrem tersebut hingga akhir Januari 2019 nanti. Tapi, tidak semua makanan menjijikkan bisa dipamerkan di museum tersebut.

Tiap makanan harus memiliki kemampuan yang dapat membuat orang ingin muntah, entah karena aroma, rasa, penampilan, atau teksturnya. Dan menurut Andreas Ahrens, kurator dan direktur museum itu, makanan yang ditampilkan juga harus dianggap lezat di suatu daerah.

Ahrens mengatakan bahwa dengan kriteria begitu, pameran makanan ini ingin menunjukkan bahwa ketika kamu menyebut suatu makanan "menjijikkan" respons itu menunjukkan latar belakang budaya kamu. 

"Rasa jijik punya tujuan," kata Ahrens, kepada Live Science. "Rasa jijik adalah sebuah emosi universal yang ada untuk memperingatkan kita dari suatu makanan yang berpotensi berbahaya atau beracun," imbuhnya.

Preview

Namun Ahrens menambahkan kalau seseorang tumbuh besar dengan suatu makanan tertentu, mereka tidak akan merasa segan untuk memakan makanan yang dianggap menjijikkan oleh orang lain.

Ahrens mencontohkan makanan dari Filipina yang bernama "balut". Balut adalah telur rebus bebek yang isinya nyaris menetas, biasanya balut dimakan bulat-bulat.

Ahrens yang mengaku biasanya berani dan tidak masalah saat menjajal makanan baru, tidak bisa memakan balut.

"Balut membuat saya muntah," kata Ahrens.

Tapi istri Ahrens, yang tumbuh besar di Filipina, menganggap balut sebagai makanan normal.

Di musem itu juga ada makanan lain aromanya menurut Ahrens merupakan aroma terburuk di dunia. Nama makanan itu adalah hakarl yang berasal dari Islandia.

"Seperti bau kematian di dalam kaleng kecil," kata Ahrens mendeskripsikan makanan tersebut.

Preview

Selain itu, ada juga keju su gallu yang berasal dari Sardinia, Italia. Su gallu dibuat dengan memotong seekor bayi kambing yang baru saja menyusui dari induknya. Kemudian bagian perut si anak kambing diambil dan dijemur hingga kering, lengkap dengan susu yang baru saja diminum. 

Jadi keju su gallu adalah hasil fermentasi susu tersebut di dalam usus si anak kambing yang dijemur.

"Rasanya mirip bensin," kata Ahrens. "Jika Anda makan terlalu banyak, rasanya akan tinggal di mulut Anda hingga beberapa hari," ungkap Ahrens.

Dari 80 makanan yang dipamerkan di museum ini, kebanyakan dipamerkan dengan makanan aslinya. Menurut pernyataan museum itu, ada beberapa makanan yang bisa dicium aromanya dan ada beberapa yang bisa dicicipi rasanya.

Ahrens berpendapat bahwa setelah mencium atau mencicipi salah satu makanan yang dipamerkan, ada pengunjung yang bisa memiliki pandangan terbuka mengenai makanan dan juga kebudayaan lain selain milik mereka.

Bagaimana wahai pembaca? Berani mengunjungi museum ini?

populerRelated Article