Sponsored
Home
/
Sport

Musim Berganti, Valentino Rossi Kembali Gagal

Musim Berganti, Valentino Rossi Kembali Gagal
Preview
Surya Sumirat22 June 2019
Bagikan :

Gelar juara dunia sudah jauh dari genggaman pebalap Yamaha Valentino Rossi meski MotoGP 2019 baru berjalan tujuh seri. Musim berganti, tapi The Doctor belum juga mampu merebut gelar juara dunia kesepuluhnya.

Gelar juara dunia kesepuluh di ajang balap motor Grand Prix merupakan obsesi bagi Rossi. Namun, pebalap 40 tahun itu selalu gagal melakukannya sejak menjadi juara dunia MotoGP pada 2009. Meski kembali ke Yamaha pada 2013 setelah gagal dua musim di Ducati, Rossi belum juga mampu merebut gelar juara dunia kesepuluh.

Sejak 2009, peluang terdekat Rossi merebut gelar juara dunia terjadi pada 2015. Ketika itu Rossi memimpin klasemen hingga memasuki seri terakhir di Valencia. Tapi hukuman start dari posisi buncit karena dianggap menendang Marc Marquez di Malaysia, membuat Rossi kalah lima poin dari Jorge Lorenzo di akhir musim.

Prestasi terbaik Rossi di MotoGP sejak 2009 adalah menjadi runner-up pada musim 2014, 2015, dan 2016. Sementara dalam dua musim terakhir Rossi terus terpuruk seiring tidak kompetitifnya sepeda motor Yamaha YZR-M1.

Bahkan musim lalu Rossi untuk kali dalam sejarah memperkuat Yamaha tidak mampu meraih kemenangan dalam satu musim MotoGP. Rossi kali terakhir meraih kemenangan di Sirkuit Assen pada MotoGP Belanda 2017.

Musim ini tanda-tanda gelar juara dunia kembali tidak mampu digenggam Rossi sudah terlihat. Dua kali gagal finis di MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya membuat Rossi terus melorot di klasemen sementara. Setelah digeser Alex Rins dari posisi tiga usai MotoGP Italia, Rossi turun satu peringkat ke posisi lima setelah gagal finis di Catalunya dengan digeser Danilo Petrucci.

Musim Berganti, Valentino Rossi Kembali Gagal
Preview
Valentino Rossi baru mengoleksi 72 poin dari tujuh balapan. (LLUIS GENE / AFP)

Gagal finis di Italia dan Catalunya membuat Rossi tertinggal hingga 68 poin dari Marquez saat musim baru berjalan tujuh seri. Ditambah Yamaha belum juga mampu memperbaiki masalah di sepeda motor M1, Rossi hampir pasti akan gagal menjadi juara dunia MotoGP 2019.

Kondisi yang lebih buruk justru dialami Vinales. Dengan tiga gagal finis musim ini Vinales berada di posisi 11 klasemen dan tertinggal hingga 100 poin dari Marquez.

Kunci Duduk Bersama

Segala cara dilakukan Yamaha untuk memberikan Rossi dan Maverick Vinales sepeda motor yang kompetitif. Terakhir, Yamaha mempromosikan Michele Gadda yang sebelumnya bekerja untuk tim Yamaha SuperBike untuk menjadi Kepala Kontrol Perangkat Elektronik Yamaha Eropa.

Yamaha M1 dianggap masih bermasalah di MotoGP 2019.
Preview
Yamaha M1 dianggap masih bermasalah di MotoGP 2019. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Gadda dituntut memperbaiki masalah perangkat elektronik di sepeda motor M1 milik Rossi dan Vinales yang dianggap sebagai masalah utama sejak dua musim lalu. Sementara masalah lainnya adalah ketidakcocokan sepeda motor M1 dengan ban Michelin.

Yamaha sebenarnya memiliki potensi cukup luar biasa musim ini. Terbukti Rossi sempat finis kedua pada balapan di Argentina dan Amerika Serikat, sedangkan Vinales finis ketiga pada balapan di Spanyol. Selain itu Fabio Quartararo yang memperkuat tim satelit Yamaha Petronas juga terus menunjukkan penampilan konsisten. Setelah dua kali merebut pole, Quartararo meraih podium pertama sepanjang kariernya dengan finis kedua di Catalunya.

Yamaha, bersama Vinales dan Rossi, harus duduk bersama mencari solusi yang tepat dalam permasalahan sepeda motor M1. Kedua pebalap tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, mengeluarkan komentar miring terhadap timnya sendiri. Kondisi itu justru akan memperkeruh suasana.

Terakhir Vinales mengeluarkan kritikan tajam untuk Yamaha setelah gagal finis di Catalunya. Mantan pebalap Suzuki itu mengatakan Yamaha tidak mampu mengimbangi langkah Suzuki, Ducati, dan Honda dalam pengembangan sepeda motor.

"Para kompetitor meningkat, tapi kami tidak mampu memperbaiki apapun sejak saya bergabung dengan Yamaha. Kami bahkan semakin buruk," ujar Vinales dikutip dari AS.

Pernyataan Vinales di atas justru bisa membuat kondisi dalam tim Yamaha memburuk. Padahal Yamaha masih memiliki potensi untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2019, meski peluangnya cukup kecil.

Dengan keberhasilan Rossi, Vinales, dan Quartararo meraih podium musim ini membuat peluang Yamaha untuk bersaing dengan Marquez dan memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2019 masih terbuka. Terlebih musim masih menyisakan 12 seri.

Targat di atas bisa diraih dengan catatan Yamaha harus segera memperbaiki M1, tidak melakukan kesalahan di setiap seri, dan sambil berharap Marquez tidak dinaungi Dewi Fortuna.

Berita Terkait

populerRelated Article