icon-category News

Nak, Ibu Kartini Itu Mirip dengan Kids Zaman Now

  • 21 Apr 2018 WIB
Bagikan :

Apa yang biasanya Anda sampaikan pada anak setiap Hari Kartini, tiba?  

Mengatakan bahwa Kartini adalah putri sejati, pahlawan bangsa, pembela kaumnya untuk merdeka seperti di syair lagu itu? Atau Anda berpesan agar anak besok bangun lebih pagi karena harus Anda dandani untuk mengikuti pawai dengan baju daerah? 

Enggak salah sih, Moms. Pawai atau berbagai acara perayaan Hari Kartini untuk anak memang selalu seru dan meriah. Aneka kegiatan yang diikuti anak saat Hari Kartini juga tentunya bisa memberi pengalaman baru, menghibur, hingga memupuk rasa percaya diri anak. 

Tapi bagaimana bila Anda dapat memberikan anak kesempatan untuk belajar lebih dari semua itu? Mengenalkan anak siapa sebenarnya Kartini dalam kisah yang sesuai dengan usia, pemahaman dan dunia anak sekaligus mengajarkan anak makna dari peringatan Hari Kartini itu sendiri. Tentu akan sangat bermanfaat, kan? 

Bagaimana caranya? Kepada kumparanMOM (kumparan.com), Weilin Han, seorang pendidik dan pemerhati pendidikan yang juga menjadi konsultan sekolah, pelatih guru dan pembicara seminar di berbagai daerah di Indonesia, menyebutkan hal-hal penting yang bisa orang tua bagikan kepada anak melalui momen ini.

Ibu Kartini mirip dengan 'Kids Zaman Now'

Seperti apa karakteristik 'kids zaman now' alias anak masa kini? Mereka modern, mandiri, punya rasa ingin tahu yang tinggi, tidak takut mengemukakan pendapat atau gagasannya, punya akun dan akrab dengan media sosial. Karakter-karakter ini tentu dekat juga dengan anak Anda.

Nah, coba kenalkan sosok Kartini pada anak dari sudut pandang ini. "Kartini adalah sosok perempuan modern dan 'zaman now' pada zamannya. Ia sangat maju dan visioner sekali," kata Weilin.

Jelaskan pada anak, bagaimana Kartini punya pikiran yang terbuka, sangat ingin maju, selalu bertanya-tanya 'kenapa ini bisa begitu, kenapa ini bisa begini,' dan selalu mengkritisi segala sesuatu. Namun sayangnya zaman dulu banyak yang masih dibatasi, anak perempuan tidak boleh semaju itu.

Weilin juga menjelaskan, orang tua bisa memberitahukan anak, zaman sekarang begitu terbuka, modern, dan informasi serba mudah diakses. Artinya, anak-anak juga bisa maju seperti Ibu Kartini, apalagi kini banyak hal yang 'dipermudah' dengan berbagai akses yang bisa didapatkan anak.

Berbagai aplikasi atau jalur komunikasi yang kini terbuka dan bisa saja dikenal sehari-hari oleh anak misalnya. Mulai dari email, instagram, twitter, apliasi chat dan berbagai media sosial lainnya. Ingatkan anak, Ibu Kartini sangat senang surat-menyurat dan melalui suratnya ia tidak hanya belajar begitu banyak hal tapi melakukan banyak perubahan. 

Pancing si kecil dengan bertanya: Informasi apa yang ingin diketahuinya? Apa yang mau dipelajari dengan menggunakan teknologi? Atau pada siapa ia ingin menulis surat atau pesan untuk menyampaikan gagasannya? Presiden? Pelajar lain di pelosok Indonesia? Pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa? Bisa! 

Ibu Kartini Sangat Senang Berbagi

Hal lain yang patut dikenalkan dan dicontoh anak, adalah sifat Kartini yang tidak 'sok kaya'. Ya, Kartini sadar, ia adalah orang yang berada dan bukan dari golongan orang-orang yang biasa. Pada zamannya dan di lingkungannya, Kartini memiliki kemampuan lebih, ia memiliki gelar bangsawan, bisa berbahasa asing, dan memiliki fasilitas.

Hal itu lantas tidak membuatnya sombong, tapi justru ingin berbuat banyak kebaikan bagi sesama dan membawa perubahan untuk masyarakat di sekitarnya. Ia tidak mau hanya bisa pintar sendiri, tapi juga ingin melihat orang lain bisa maju.

Nah, Anda bisa mengatakan ini pada anak, "Ibu Kartini rela berkorban bagi sesama, lho. Ia sangat memikirkan orang lain yang bahkan bukan siapa-siapanya, agar mereka bisa jadi pintar dan punya kehidupan yang baik pula. Kita seharusnya mencontohnya," ujar pendidik yang akrab dipanggil Ibu Wei ini oleh murid-muridnya ini.

Kartini Gemar Membaca

Sosok Ibu Kartini yang cerdas, kritis dan tahu banyak hal itu didukung oleh kegemarannya, yakni suka membaca dan menulis. Soroti hal ini untuk jadi bahan diskusi dengan anak. Jangan pernah bosan untuk mengingatkan dan menularkan, betapa penting dan bermanfaatnya kegiatan membaca dan menulis itu.

Agar si kecil bisa pelan-pelan rutin gemar membaca, Anda bisa mencoba cara yang telah kumparanMOM (kumparan.com) rangkum dalam artikel Cara Agar Anak Suka Membaca atau ikuti tips dari penulis buku anak terkenal, Watiek Ideo, di sini.

Kartini Rukun dengan Adik-adiknya

Satu lagi yang menurut Weilin dapat diajarkan pada anak dari sosok Kartini terutama pada anak yang masih balita. "Beritahukanlah nilai-nilai kebaikan yang ia bisa praktikkan setiap hari. Misalnya katakan pada balita Anda: Kartini itu sejak kecil adalah orang yang santun tapi sangat berani, lho. Ia juga akrab, sering bermain bersama dan selalu rukun dengan adik-adiknya," tutup Ibu Wei.

Bagaimana, Moms? Sekarang sudah siap kan, menyampaikan hal-hal ini pada anak dan mulai menumbuhkan mental Kartini dalam diri mereka? Selamat Hari Kartini! 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : kartini hari kartini 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini