NASA Beberkan Beberapa Tanda Kiamat Bagi Planet Bumi. Waduh, Sempat Pindahan nggak ya?
Kiamat selalu menjadi hal yang menakutkan bagi semua orang. Bagaimana tidak, kiamat berhubungan dengan kematian. Banyak yang menggambarkan kiamat dengan visualisasi yang mengerikan. Musnahnya manusia, kehidupan di alam semesta, tidak ada yang tersisa.
Banyak pihak yang mengklaim telah meramalkan kiamat. Mulai dari kalender suku Maya yang berhenti pada tanggal 21 Desember 2012, kitab Nostradamus di Perancis, hingga Baba Vanga dari Bulgaria.Ramalan-ramalan kiamat mereka membuat geger banyak orang. Namun bagaimana dengan para ilmuwan? Apakah mereka juga memiliki perhitungan kapan terjadinya kiamat? Dapatkah mereka menemukan penjelasan ilmiah mengenai kiamat?
Menurut para ilmuwan dari bidang astronomi, bumi akan mengalami 'kiamat'. Hal ini berdasarkan teori evolusi bintang yang juga akan terjadi kepada Matahari. Namun hal ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat seperti yang diramalkan oleh peramal terkenal.
Walau begitu, mereka tidak menutupi bahwa hal buruk memang akan terjadi kepada bumi, planet manusia. Peneliti LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) sendiri mengatakan bahwa setiap bintang akan mengalami evolusi.
“Setiap bintang akan mengalami evolusi. Inti bintang akan mengerut namun selubungnya akan semakin membesar hingga akhirnya meledak,” jelas LAPAN.
Matahari yang menjadi pusat tata surya kita ini sekarang sudah berusia sekitar 10 miliar tahun. Lima miliar tahun dari sekarang, Matahari diprediksi akan mati. Jika bahan bakarnya yang berupa hidrogen habis, Matahari akan mulai membakar unsur-unsur yang lebih berat dalam inti fusinya. Bintang yang mengalami evolusi lalu meledak disebut dengan bintang katai.
Ketika proses tersebut terjadi, Matahari akan mengembang menjadi sekitar 100 kali lebih besar dari saat ini dan memuntahkan sebagian besar material pembentuknya ke angkasa melalui angin bintang atau stellar winds yang berhembus kencang di luar angkasa. Planet-planet yang dekat dengan Matahari seperti Merkurius dan Venus akan lenyap. Lalu bagaimana dengan planet bumi?
Ketika Matahari mengalami evolusi, bumi memang tidak akan hilang seperti yang terjadi kepada dua planet terdekat matahari. Bumi akan masuk ke dalam selubung Matahari hingga akhirnya terbakar akibat suhu panas Matahari.
Seluruh kehidupan di planet bumi akan musnah. Yang tertinggal di planet manusia ini hanya inti batu yang telah terkelupas dan terpanggang dengan hebat.
"Kita sudah tahu bahwa Matahari akan membesar dan kian terang (saat memasuki fase raksasa merah). Kondisi tersebut mungkin akan menghancurkan segala bentuk kehidupan dalam planet kita," kata Leen Decin, dari KU Leuven Institute of Astronomy.
Cukup mengerikan juga ya gambaran kiamat dari NASA ini? Jika hal tersebut memang akan terjadi, semoga manusia segera menciptakan solusi untuk menyelamatkan keberlangsungan hidup semua makhluk di muka bumi. Kira-kira kita bisa pindah ke mana, nih?