Netizen Sebut Lima Sosok ini Layak Dipertimbangkan Pimpin Bekraf
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini menyatakan sudah selesai menyusun Kabinet Kerja II untuk masa pemerintahan 2019-2024.
Jokowi mengaku pengumuman susunan kabinet akan lebih baik dilakukan sebelum Oktober 2019 atau saat pelantikan.Jokowi mengungkapkan, komposisi kabinet baru nanti terdiri 45% dari unsur partai politik dan 55% dari kalangan profesional. Jokowi juga memastikan jumlah menteri sama dengan periode sebelumnya, yakni 34 orang.
Salah satu posisi yang dianggap strategis adalah Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Lembaga ini dibentuk di era pemerintahan Jokowi 2014-2019. Posisi Kepala Bekraf periode 2014-2019 dipimpin Triawan Munaf.
Alasannya, Indonesia perlu melakukan lompatan dari perekonomian yang sebelumnya mengandalkan sumberdaya alam dan pertanian, industri, teknologi informasi menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif. Di era ekonomi digital, posisi Kepala Bekraf diyakini makin strategis.
Dalam Polling Pembaca yang dilakukan IndoTelko untuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024 terlihat lima nama banyak disebut-sebut pengguna internet (netizen) layak dipertimbangkan untuk memimpin Bekraf.
Lima nama itu adalah Achmad Zaky Syaifudin, Daniel Tumiwa, Nadiem Makarim, Triawan Munaf, dan Wishnutama Kusubandio.
"Sejauh ini dua founder Unicorn, Zaky dan Nadiem yang paling banyak dipilih pembaca IndoTelko.com. Polling masih dibuka hingga akhir Agustus 2019," ungkap Direktur Eksekutif Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPPMII) Kamilov Sagala di Jakarta Sabtu (17/8).
IndoTelko.com menggandeng LPPMII dan Indonesia ICT Institute untuk mengkurasi talenta unggul yang memiliki e-leadership guna menempati 10 pos strategis di Kabinet Kerja II. (Baca: Polling Kabinet Kerja II)
Sebanyak 27 talenta telah terkurasi dan diserahkan ke pembaca untuk memilih posisi yang layak ditempatinya. (Baca: Polling Kabinet Kerja II)
"Kita percaya walau kabinet sudah disusun, suara publik tetap dipertimbangkan Pak Jokowi. Karena itu polling ini dibuat," tutup Kamilov.(id)