Home
/
Digilife

New Normal, Karyawan Facebook Bisa Bekerja dari Rumah Seterusnya

New Normal, Karyawan Facebook Bisa Bekerja dari Rumah Seterusnya
Susetyo Prihadi22 May 2020
Bagikan :

CEO Facebook Mark Zuckerberg (Foto: The Verge)

Uzone.id - Chief Executive Officer Facebook, Mark Zuckerberg , mengatakan bahwa perusahaan akan mengizinkan beberapa karyawan untuk bekerja dari jarak jauh secara permanen dan mengindikasikan mayoritas tenaga kerjanya pada akhirnya dapat beralih ke model kerja jarak jauh.

Sebagai langkah pertama, perusahaan akan membuka sebagian besar lowongan pekerjaan di Amerika Serikat untuk mengisi posisi kerja jarak jauh.

Facebook akhir tahun ini juga akan mulai menawarkan beberapa karyawan yang ada opsi untuk berhenti secara teratur datang ke kantor.

Baca juga: Hacker Klaim Curi Informasi 203 Juta Data Penduduk Indonesia

Dalam sebuah wawancara dengan The Verge, Jumat (22/5), Zuckerberg menguraikan bahwa ia melihat sebanyak setengah dari tenaga kerja dari 48 ribu pekerjanya sudah bekerja dari jarak jauh 10 tahun terakhir ini.

Dia menjelaskan jumlah itu dengan mengutip survei internal yang menunjukkan 40 persen karyawan sangat atau agak tertarik pada pekerjaan jarak jauh permanen tersebut.

Tetapi raksasa jejaring sosial akan mengambil pendekatan yang hati-hati untuk meluncurkan model baru dari cara kerja ini.

Pada awalnya, itu akan membuat karyawan memenuhi syarat untuk melakukan telekomunikasi hanya jika mereka memiliki sejumlah pengalaman, menerima persetujuan dari pemimpin kelompok mereka atau memenuhi persyaratan tertentu lainnya.

Baca juga: Facebook Bikin Aplikasi Toko Online Sendiri

"Bekerja dengan baik dari jarak jauh akan memerlukan beberapa perubahan besar pada budaya perusahaan kami, jadi kami akan menggelar ini secara bertahap, mengingat kebutuhan semua orang di komunitas kami," ujar Lori Matloff Goler, Vice President of PeopleFacebook, menulis dalam posting hari ini.

Facebook dilaporkan akan mulai secara bertahap membuka kembali beberapa dari 70 kantor globalnya pada 6 Juli. Rencananya adalah fasilitas untuk beroperasi pada kapasitas 25 persen, dengan prosedur keselamatan yang mengharuskan pekerja mengenakan masker wajah dan menjalani tes suhu.

Beberapa kantor jejaring sosial di Asia mungkin akan dibuka lebih cepat.

populerRelated Article