Ngurah Rai kembali masuk jajaran bandara terbaik dunia
Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali kembali masuk dalam jajaran bandara terbaik di dunia untuk kategori bandara dengan penumpang 15 sampai 25 juta per tahun setelah mengantongi nilai pelayanan 4,93 dalam skala 5 dari Dewan Bandara Internasional (Airport Council International/ACI).
"Kami dinilai berdasarkan 33 indikator penilaian," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di kawasan Tuban, Kabupaten Badung, Rabu.
Pencapaian itu, Yanus mengatakan, menjadikan I Gusti Ngurah Rai sebagai bandara terbaik ketiga di dunia.
Salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu selama satu tahun kualitas pelayanannya dinilai bagus, mulai dari fasilitas bandara, aksesibilitas di dalam dan luar bandara, keamanan bandara, layanan proses kedatangan dan pelaporan, hingga fasilitas berbelanja.
Yanus menjelaskan penilaian pelayanan bandara dilakukan berdasarkan survei penumpang sehingga mencerminkan perspektif dan harapan penumpang.
Ia mengatakan layanan bandara saat ini telah berkembang. Bandara tak hanya tempat pemberangkatan dan kedatangan pesawat dan penumpang, namun juga menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan penumpang.
"Pengelola bandara harus berorientasi pada kualitas layanan dan itu yang akan terus kami lakukan," kata dia.
Selain fasilitas pokok penerbangan, bandara-bandara di negara maju kini dilengkapi dengan fasilitas penunjang lain seperti area perbelanjaan, hotel atau penginapan, kawasan logistik dan bisnis serta fasilitas hiburan.
Yanus menjelaskan bahwa sejak awal tahun hingga akhir Oktober 2017 ada 18,1 juta orang yang menggunakan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pengelola bandara berusaha memenuhi kebutuhan penumpang yang makin meningkat dan beragam.
"Secara bertahap kami ingin menghadirkan konsep airport city sehingga semua kebutuhan penumpang dapat dipenuhi di dalam bandara," katanya.