icon-category Digilife

Nikah Pakai Zoom, Pasangan Ini Andalkan 4G Telkomsel dan Hanya Keluar Rp600 Ribu

  • 29 Jun 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Tidak butuh waktu lama bagi Nita untuk menerima lamaran kekasihnya yang baru dikenalnya di awal 2019 lalu. Semua sudah direncanakan Tuhan, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah di pertengahan 2020 ini. Walau akhirnya Pandemi Covid-19 membuat rencana pernikahan yang diidam-idamkan menjadi buyar.

Setelah 11 bulan memadu kasih, Nita terkejut saat sang kekasih mengajaknya untuk serius ke jenjang pernikahan. Di sebuah restoran di kawasan BSD, tepatnya pada 22 Desember 2019, cincin pertunangan pun menghias di jari lentik Nita. Tanggal pernikahan pun telah ditetapkan.

2 bulan sebelum hari H, betapa mengejutkan hati Nita ketika pemerintah memberlakukan aturan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB). Dalam aturan tersebut salah satunya adalah pelarangan berkerumun atau mengadakan hajatan yang memicu orang berkerumun. Ritual pernikahan merupakan salah satu dari turunan tersebut.

Tak pelak, Nita dan calon suami langsung putar otak. Mereka berpikir, sampai kapan panademi ini akan berakhir. Bagaimana cara mereka untuk tetap melangsungkan pernikahan tanpa harus melanggar aturan PSBB. Pikiran mereka pun langsung tertuju pada tren yang terjadi saat itu, aplikasi Zoom.

"Pandemi ini tidak bisa ditebak akan sampai kapan berakhirnya, begitu juga dengan pembatasan - pembatasan sosial yang masih diterapkan, sehingga kami memutuskan untuk tetap mengadakan pernikahan (Akad) di masa pandemi ini. Kami juga memutuskan untuk menggunakan media streaming agar dapat disaksikan oleh keluarga dan kerabat kami tanpa harus berinteraksi secara langsung sekaligus tidak menyalahi program Pemerintah untuk penanggulangan Covid," ujar Nita kepada Uzone.id usai melangsungkan pernikahan pada 20 Juni lalu.

WhatsApp Image 2020-06-25 at 08.54.10

Banyak hal yang sempat menjadi pertimbangan Nita dan calon suami untuk menggelar resepsi secara online. Terutama terkait psikologis. Nita sempat diserang panic attack karena orang tua suami datang dari luar kota.

"Sempat khawatir mereka kena check point meskipun sudah mengantungi SIKM. Ada juga kekhawatiran soal hal teknis seperti sinyal yang akan menghambat stabilitas koneksi saat live streaming," papar Nita.

Beruntung, tak ada kerabat atau keluarga dekat yang keberatan dengan rencana pernikahan online ini. Tak ada yang perlu diberi pengertian, kata Nita. Pasalnya, baik orang tua maupun kerabat mereka sangat mengerti dengan kondisi pandemi saat ini.

Nita dan suami langsung berhitung ulang. Biaya pernikahan yang semula diprediksi mencapai Rp80 juta, termasuk gedung dan katering tanpa make up, akhirnya menyusut drastis. Padahal angka Rp80 juta itu sudah dibantu oleh banyak kerabat, khususnya untuk dokumentasi foto, video dan dekorasi pelaminan.

"Dari Rp80 juta menjadi hanya Rp600 ribuan. Kami hanya tinggal menunggu waktu pelaksanaannya saja, karena persiapan dari awal sampai dengan menjelang pelaksanaan sudah rampung, kalaupun ada yang belum itu hanya hal - hal teknis pada saat pelaksanaan," papar Nita.

WhatsApp Image 2020-06-20 at 10.20.25

Biaya Rp600 ribu itu ternyata berasal dari satu komponen, yakni untuk Kantor Urusan Agama (KUA). Selebihnya, semua bisa digunakan dengan perangkat yang mereka telah miliki, atau pinjam milik kerabat.

"Untuk zoom kebetulan kami di fasilitasi oleh kantor suami dan akun kerabat kami yang memang sudah berbayar, sehingga kami tidak mengetahui biaya untuk registrasi zoom. Untuk KUA kami hanya membayar sebesar Rp600.000. Alat live streaming kami menggunakan barang - barang pribadi. Murah kan?" jelasnya seraya tersenyum.

Jadi jika dirunut, alat yang digunakan untuk wedding online sebagai berikut:

* 1 unit handphone Samsung seri S7 Edge lama

* 1 Unit laptop HP Pavilion dengan WebCam Logitec wide camera

* Jaringan 4G Telkomsel

* 2 akun Zoom berbayar milik teman (langganan Zoom sekira USD14 atau Rp180 ribu per bulan)

Lalu bagaimana dengan nasib cenderamata berupa uang yang akan diberikan para undangan ke kedua mempelai? Apakah hilang begitu saja? Oh, tentu tidak. Malah ada banyak channel untuk bisa memberikan kebahagiaan kepada kedua mempelai di hari bahagia mereka dan di masa depan meski resepsi tidak diadakan.

"Resepsi tidak akan diadakan. Untuk angpau, menggunakan fasilitas mobile banking atau internet banking," ujar Nita.

Terinspirasi kisah Nita menikah di masa Pandemi Covid-19? 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini