Nissan Eropa vs Nissan Afrika Tabrakan Adu Banteng, Menang Mana?
Nissan Navara dan Nissan Hardbody NP300 diuji tabrakan (Foto: Global NCAP)
Uzone.id - Global NCAP telah melakukan uji coba tabrakan mobil ke jenis yang sama. Tes kecelakaan ini mengungkapkan standar ganda dalam keselamatan mobil yang diterapkan produsen.Global NCAP menggelar uji tabrakan seperti adu banteng antara Nissan Hardbody NP300 buatan 2019 yang dijual di Afrika dan Nissan Navara NP300 seken produksi Eropa tahun 2015.
Video memperlihatkan boneka yang asumsikan sebagai manusia dalam uji tabrakan tersebut, Nissan Afrika buatan teraru kemungkinan akan mengalami cedera fatal.
Sedangkan Nissan Eropa lawas punya sistem anti-selip saat menghindari kecelakaan, dan Electronic Stability Control (ESC) yang tidak ada di model Nissan Afrika.
CEO dan Presiden Global NCAP, David Ward mengatakan tes khusus ini "secara unik menggambarkan standar ganda dalam kinerja keselamatan kendaraan antara model yang dijual di Eropa dan yang dijual di Afrika."
Baca juga: GM Suntik Mati Holden di Australia dan Selandia Baru
Nissan Hardbody baru yang dibuat di Afrika berkinerja lebih buruk secara signifikan daripada Nissan Navara Eropa seken.
Pengamatan sederhana dalam hal ini adalah mobil baru, yang diharapkan punyga bodi dan teknologi yang lebih baik belum tentu lebih aman.
Ini berarti konsumen akan lebih aman jika mengendarai mobil-mobil bekas dari daerah dengan persyaratan peraturan yang lebih ketat untuk keselamatan, kinerja dan lingkungan.
Direktur Eksekutif Yayasan FIA, Saul Billingsley mengajukan pertanyaan penting. Apakah Nissan percaya bahwa kehidupan Afrika bernilai kurang dari kehidupan Eropa? Jawabannya mungkin tidak sejujur ini.
Itu adalah alasan yang sama bahwa sampah plastik dan beracun diturunkan di 'negara-negara yang lebih rendah'. Ini adalah masalah global yang merasuki semua bisnis dan pertumbuhan, dan kelaikan mobil dan keselamatan hanyalah korban lain dalam skema yang lebih besar.
Global NCAP prihatin karena memiliki target menghilangkan jumlah korban kematian setengahnya pada 2030.
Baca juga: Chevrolet Tutup di Thailand, Pabrik GM Dicaplok Great Wall
Agar itu menjadi kenyataan, badan pengelola mengatakan,"kita harus menghilangkan perilaku tidak etis semacam ini oleh beberapa orang di industri mobil."
Willem Groenewald, CEO AA mengatakan, "Kami telah lama khawatir bahwa kendaraan yang tersedia di Afrika lebih rendah daripada yang ada di pasar lain seperti Eropa dan Asia, dan hasil ini tampaknya mengkonfirmasi kekhawatiran itu."
Dia lebih jauh menjelaskan hasil yang mengindikasikan penghinaan total bagi konsumen kendaraan Afrika dan keselamatan mereka demi keuntungan.
Ada kebutuhan regulasi standar yang lebih ketat sehingga tidak memungkinkan kendaraan yang lebih rendah kualitasnya dijual di Afrika.
VIDEO Yamaha NMax Baru Versi Custom, Masih Lebih Murah dari Honda ADV150