Orang Tua Sibuk, Ada Cara Sederhana Menstimulasi Anak
Setiap orang tua mendambakan anaknya tumbuh dan berkembang dengan optimal. Agar keinginan itu terwujud, orang tua harus memperhatikan, mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Selain asupan gizi, faktor lingkungan yang kondusif juga menjadi unsur pendorong perkembangan fisik dan psikologis anak.
“Di perkotaan, masalah yang umum terjadi di 1000 hari kehidupan awal anak adalah bagaimana menstimulasinya,” kata dokter spesialis anak Herbowo Agung Soetomenggolo dalam acara Mitu Dunia Eksplorasi di Plaza Senayan Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016. Stimulasi, menurut dia, menjadi masalah umum yang kerap terjadi di masyarakat perkotaan yang disebabkan kesibukan orang tua.
Umumnya kedua orang tua yang sibuk bekerja, jarang bertemu dan berinteraksi dengan anak. Perkembangan dan stimulasi anak lebih banyak dilakukan oleh pengasuhnya atau babysitter. Celakanya jika pengasuh itu lebih banyak mendiamkan dan membuat anak anteng, ketimbang mengeksplorasi kemampuan anak.
Menurut Herbowo, tidak masalah jika perkembangan anak diserahkan kepada nenek, kerabat ataupun babaysitter. Yang terpenting adalah mereka mempunyai visi yang sama dalam merawat tumbuh kembang anak. Sebab, Herbowo melanjutkan, stimulasi merupakan proses dua arah bukan searah.
Orang tua yang sibuk tetap dapat memberikan dorongan atau stimulasi bagi anak di setiap kesempatan. Herbowo mencontohkan, sebelum berangkat ke kantor, pulang kerja, sebelum tidur, ayah atau ibu dapat mencoba menstimulasi anak ketika makan bersama, menyuapinya, bercerita, atau bermain sejenak.
Pada kesempatan itu, orang tua bisa mengenalkan mainan, makanan, dan memberikan rangsangan pada anak. "Lakukan dalam suasana yang menyenangkan bagi orang tua dan anak," ujarnya. “Setiap orang tua harus meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anak."
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Mari Menjaga Kesehatan Kulit dengan Susu
Ciri Pria yang Hobi Permainkan Perasaan Wanita
Alpukat, Buah Super dengan Sederet Manfaat Kesehatan
Berita Terkait:
Related Article