Pameran \'Jejak Langkah Pram\' Hadirkan Buku Langka Karya Pramoedya
Astuti Ananta Toer menunjuk mesin ketik milik Pramoedya Ananta Toer. (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)
Uzone.id - memperingati bulan Pramoedya Ananta Toer yang akan dirayakan menjelang peringatan hari Kemerdekaan Indonesia ke 74 tahun, Falcon Pictures mengadakan pameran karya-karya milik Pram, bertajuk 'Jejak Langkah Pram'.
Pameran yang akan dilaksanakan di lantai 4 RBOJ Cafe, Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, ini sudah dibuka sejak 5 Agustus 2019.
Anak Pramoedya, Astuti mengungkapkan, tujuan dari diadakan pameran ini adalah, untuk mengenang karya-karya dari ayahnya.
Baca juga: Falcon Habiskan Rp50 Miliar Produksi Film 'Bumi Manusia'?
Baca juga: Hanung Sangat Cemas Baca Novel ‘Bumi Manusia’ di Era Orde Baru
“Pramoedya adalah penulis yang paling produktif di Indonesia, karena sudah menghasilkan 52 buku yang sudah terbit, dan belum termasuk karya yang hilang dan belum terbit,” ujarnya.
Engel Tanzil, selaku kurator karya Pramoedya, mengatakan pameran ini dibuat karena keluarga Pramoedya ingin menyampaikan bahwa karya Pramoedya bukan hanya Bumi Manusia dan Perburuan saja, tapi Pramoedya menulis banyak sekali buku.
"Harapannya supaya geneerasi selanjutnya meihat bahwa Pram itu seorang penulis yang mungkin dalam 100 tahun mungkin belum tentu ada lagi seorang Pram," tutur Engel saat berbincang dengan Uzone.id di RBOJ, baru-baru ini.
Engel juga sudah melihat sendiri arsip karya Pramoedya banyak sekali. Bahkan dia berani bilang kalau Pramoedya adalah penulis terbesar yang pernah ada di Indonesia.
Astuti menambahkan, ada karya Pramoedya yang paling langka dipamerkan di RBOJ, yakni novel drama berjudul 'Dewi Uban'. Novel tersebut cuma diterbitkan di China.
"Cerita drama 4 babak, hanya terjemahan dan itu pada tahun 50-an itu pak Pram sudah menerbitkan buku di Peking (China), bukan di Indonesia, dicetaknya di Peking," tutur Astuti yang tak menutup kemungkinan Dewi Uban nantinya diterbitkan di Indonesia.