Pasca NTT Gempa, Layanan Jaringan Telkom, XL dkk Tetap Aman
Ilustrasi foto: Unsplash
Uzone.id – Kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami gempa bumi pada Selasa (14/12). Musibah yang sempat mendapat peringatan dini tsunami ini menarik perhatian masyarakat se-Indonesia.
Sesuai laporan yang diterima oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dari operator seluler, tidak ada infrastruktur telekomunikasi yang terdampak akibat gempa yang terjadi.Deretan operator yang menyediakan layanan jaringan telekomunikasi di daerah terdampak gempa adalah Telkomsel, Telkom, XL Axiata, dan Indosat Ooredoo.
Baca juga: Ini Siasat Benahi Jaringan Seluler di Kawasan Semeru dan Sekitarnya
“Menkominfo memerintahkan jajaran kementerian terkait untuk segera melakukan pengawasan kualitas jaringan telekomunikasi di area NTT dan menindaklanjuti penyediaan layanan jaringan telekomunikasi pasca gempa bumi,” ungkap Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi dalam pernyataan resminya.
Ia melanjutkan, “keseluruhan jaringan para operator masih menunjukan status aman dan tidak ada site Base Transceiver Station (BTS) yang down/off.”
Dengan kata lain, sampai saat ini seluruh layanan jaringan telekomunikasi dari operator Indonesia masih beroperasi seperti biasanya, baik untuk layanan SMS dan voice (telepon) ataupun layanan data untuk internetan.
“Kominfo akan terus melakukan pengawasan terhadap ketersediaan jaringan telekomunikasi di area yang terdampak gempa untuk kemudian melakukan langkah pemulihan terhadap infrastruktur telekomunikasi yang mengalami kendala apabila diperlukan,” tutup Dedy.
Baca juga: 5 Tips Aman Pakai Jaringan WiFi Publik
Seperti yang diberitakan, gempa M 7,4 terjadi di Larantuka pada 10.20 WIB, Selasa (14/12). Gempa ini berada pada kedalaman 10 km, dan tercatat pusat gempa berada di laut berjarak 113 km arah barat laut dari Larantuka.
Saat pertama kali terdeteksi, gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami.
Setelah itu, BNPB menyatakan ada 15 kali gempa susulan yang terjadi di NTT, di mana yang terkuat mencapai M 5,6.
Dari data BMKG, gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Analisis mekanisme sumber juga menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.