Pasca Perang, Donald Trump Ajak Boikot Harley Davidson
Uzone.id - Donald Trump baru-baru ini ngajak 'perang' pabrikan mootor di negaranya sendiri, Harley Davidson.
Gara-gara ulah Trum tersebut, bikers di Amerika sampai terpecah ke dalam dua kubu, mendukung Trump dan memaklumi tindakan Harley Davidson.Baca juga: Donald Trump 'Perang' dengan Harley Davidson, Bikers Amerika Terbelah
Semua itu karena rencana Harley Davidson memindahkan sebagian produksinya ke Uni Eropa, agar memangkas biaya prpoduksi.
Jadi, konsumen di Uni Eropa bakal membeli motor Harley Davidson buatan sana, sementara bikers di Amerika tetap membeli motor produksi dalam negeri.
Tapi, Trump gak sepaham, dan menganggap langkah Harley sebagai penghianatan, dan menuding sama saja memaksa bikers untuk membeli motor buatan luar negeri.
Namun, Harley Davidson masih juga bungkam dan tidak mau berkomentar atas kompor dari Trump itu.
Sang Presiden yang memang wataknya gak mau kalah, mencuit lagi terkait dengan langkah Harley memindahkan produksinya ke Uni Eropa.
"Banyak pemilik @harleydavidson berencana memboikot perusahaan jika manufaktur pindah ke luar negeri. Hebat!" tulis akun Twitter Trump.
"Sebagian besar perusahaan lain datang ke kami, termasuk para pesaing Harley. Langkah yang benar-benar buruk!," tambahnya.
Ketegangan antara pemerintahan dan Harley Davidson telah diseduh selama berbulan-bulan.
Ini dimulai ketika Trump memberlakukan tarif besar pada impor baja dan aluminium awal tahun ini dalam upaya untuk meningkatkan manufaktur domestik.
Uni Eropa menanggapi dengan berjanji untuk menaikkan tarif pada daftar barang yang diimpor dari Amerika Serikat, termasuk sepeda motor Harley.
Harley mengatakan akan rugi sebanyak $ 100 juta per tahun, dan perusahaan berjanji untuk mengalihkan sebagian produksinya ke luar negeri sehingga dapat menghindari tarif tambahan pada sepeda motor yang dijual di Uni Eropa.