Pastikan Tahu 6 Risiko Investasi Bitcoin Sebelum Membelinya
-
Demam Bitcoin saat ini sudah mewabah di Indonesia, tak lain karena kehadiran mata uang virtual ini dimanfaatkan untuk meraih keuntungan dengan cepat karena harganya yang fluktuatif. Bitcoin adalah salah satu jenis cryptocurrency yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar hingga saat ini, yang mencapai Rp 2.418 triliun!
Makanya, nggak heran kalau ada beberapa orang yang kaya mendadak karena berinvestasi Bitcoin saat harganya masih murah, atau melakukan trading dengan memanfaatkan volatilitas pasar yang tinggi. Tapi sebenarnya ada beberapa risiko investasi Bitcoin yang perlu diperhitungkan sebelum mencobanya.6 Risiko Investasi Bitcoin Sebelum Membelinya
Namun, kalau kamu tertarik untuk berinvestasi di Bitcoin, ada baiknya untuk tidak terburu-buru, setidaknya pahami 6 risiko ini sebelum kamu "ikut terlibat" di dalamnya:
Bitcoin memiliki fluktuasi harga yang sangat ekstrem.
Salah satu cara mendapatkan Bitcoin selain melakukan mining adalah dengan melakukan transaksi jual-beli pada layanan trading, contohnya Indodax.com, Luno.com, Triv.co.id dan masih banyak yang lainnya.
Namun fluktuasi harga Bitcoin sangatlah cepat, sebagai contoh jika hari ini harganya Rp 50 juta, besok bisa saja harganya naik menjadi Rp 55 juta, atau bahkan turun mencapai Rp 45 juta!
Fluktuasi ini menjadi salah satu hal yang harus kamu pertimbangkan, selain bisa mendapatkan keuntungan, juga bisa menjadi sumber masalah ketika harga bergerak turun dan tak kunjung naik kembali.
Akan dikenakan sanksi jika digunakan untuk melakukan pembayaran.
Pemerintah Indonesia secara jelas melarang penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi dan pembayaran di Tanah Air. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga berjanji untuk menindak siapa saja yang melakukan transaksi dengan menggunakan Bitcoin.
Bitcoin memang dilarang penggunaannya untuk melakukan transaksi baik secara online maupun offline. Namun, kamu masih bisa menggunakannya sebagai salah satu platform investasi, meskipun tidak ada yang berani menjamin penuh dengan risiko fluktuasi harga.
Masalah legalitas Bitcoin di Indonesia.
Pemerintah secara jelas sudah melarang penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran baik secara online maupun offline, dan menegaskan kembali bahwa Rupiah jadi satu-satunya mata uang yang sah dan diakui oleh negara.
Namun, pemerintah dan OJK tidak melarang penggunaan Bitcoin sebagai salah satu platform investasi dan pair dalam trading, dan kamu tetap bisa memanfaatkan fluktuasi harga dan mendapatkan keuntungan melalui trading, atau aktivitas mining Bitcoin menggunakan komputer berspesifikasi khusus.
Bitcoin rawan disalahgunakan penggunanya.
Di Indonesia, Bitcoin sendiri semakin bertumbuh dan diminati oleh banyak orang, dan oleh karena itu pemerintah dan OJK selalu sigap dan mengambil tindakan untuk mengawasi penggunaan Bitcoin.
Teknologi Blockchain yang digunakan Bitcoin memang menawarkan transaparansi data, sehingga siapa saja bisa melihat aliran dana dari wallet yang satu ke wallet yang lainnya. Namun, karena penyedia layanan wallet Bitcoin tidak semuanya membutuhkan identitas pribadi lengkap, nggak jarang Bitcoin dijadikan sarana pencucian uang.
Rawan modus penipuan yang menggunakan "iming-iming" Bitcoin.
Karena Bitcoin adalah sebuah hal yang baru dalam kehidupan saat ini, dan tidak semua orang tahu akan teknologi Blockchain dan juga Bitcoin, maka banyak dari mereka yang terjebak dengan "iming-iming" keuntungan dengan jumlah besar, yang dikenal sebagai skema Ponzi.
Skema Ponzi memungkinkan pengguna yang awal masuk menanamkan modalnya terus meraih keuntungan dari modal masuk pengguna lainnya.
Sialnya pengguna terakhir yang masuk dan "ikut menanamkan modal" dalam platform penipuan ini harus rela kehilangan uangnya, karena ketika perputaran uangnya habis, maka secara otomatis sistem ini akan runtuh karena tidak mampu untuk membayar.
Belum ada aturan pajak yang jelas.
Di Indonesia sendiri, hingga saat ini masih belum ada aturan yang jelas pajak yang dikenakan oleh tiap orang yang menggunakan Bitcoin sebagai instrumen investasi.
Dilema pun juga terjadi ketika pemerintah hendak mengenakan pajak untuk Bitcoin.
Di satu sisi, Bitcoin yang jadi "barang" ilegal tidak mungkin dikenakan pajak, namun di sisi lain banyak orang yang berhasil meraup keuntungan dari investasi maupun trading dengan memanfaatkan fluktuasi harganya yang tinggi.
Itulah 6 risiko investasi Bitcoin yang harus kamu ketahui sebelum membelinya. Yang harus kamu tahu, bahwa semua platform investasi sudah pasti memiliki tingkat risiko yang berbeda, dan Bitcoin masuk dalam salah satu platform dengan risk yang tinggi. Kamu bisa mencoba produk lain, misal emas yang harganya relatif stabil.