Home
/
News
PDIP Disarankan Jangan Dukung Ahok
Republika25 August 2016
Bagikan :
Preview
Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi menyarankan PDI Perjuangan (PDIP) untuk berpikir ulang jika ingin mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI 2017.
Menurut dia, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini harus lebih jeli dalam menjaring aspirasi masyarakat Jakarta, terutama konsituen PDIP. Dia mengatakan garis perjuangan PDIP adalah membela rakyat kecil dan memang kebanyakan pemilih PDIP di Jakarta adalah warga miskin.
"Di Jakarta, warga miskin pemilih PDIP ini menjadi korban penggusuran Ahok demi membangun proyek-proyek dari pengembang, salah satunya proyek reklamasi," kata Airlangga, Kamis (25/8).
Selain itu, rekam jejak Ahok yang tidak pernah loyal kepada partai pengusungnya harus menjadi pertimbangan PDIP. Ahok, kata dia, selalu meninggalkan partai pengusungnya jika keinginannya sudah terpenuhi.
Misalnya saja saat 2011, Ahok meninggalkan Golkar demi menerima tawaran Gerindra menjadi cawagub Jokowi saat Pilgub DKI 2012 lalu. Setelah itu dia keluar dari Gerindra. "Jadi, tidak ada jaminan Ahok akan setia pada PDIP," ujarnya.
Dia juga menyarankan agar PDIP tidak tergiur pada transaksi jangka pendek yang mungkin di tawarkan Ahok. Menurut dia, PDIP harus melihat efek jangka panjangnya ketika mendukung mantan Bupati Belitong Timur tersebut.
Munculnya aspirasi warga Jakarta agar memunculkan Risma untuk melawan Ahok menandakan memang ada yang salah dari diri Ahok.
"Mungkin artinya banyak warga yang tidak menyukai Ahok. Jangan sampai PDIP mendapat label sebagai partai yang tidak berjuang bersama rakyat hanya karena mendukung Ahok karena akan berpotensi membawa dampak buruk untuk PDIP, terutama pada Pemilu 2019 mendatang," jelasnya.
Sponsored
Review
Related Article