icon-category News

Pelecehan seks membuat pengguna minta gerbong wanita ditambah

  • 22 Dec 2017 WIB
Bagikan :

Para pengguna jasa commuter line Rangkasbitung-Tanahabang meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah gerbong khusus perempuan demi menghindarkan wanita dari pelecehan seksual dan menyamankan penumpang wanita.

"Selama ini gerbong khusus perempuan cukup terbatas hanya dua gerbong, yakni gerbong pertama dan gerbong terakhir," kata Mailani (30), warga Rangkasbitung di Lebak, Jumat.

Mailani mengaku setiap hari menggunakan jalur ini. Tetapi, jika gerbong khusus perempuan penuh dia terpaksa berbaur dengan penumpang laki-laki.

"Kami merasa tidak nyaman karena kerapkali mengalami pelecehan seksual jika padat penumpang," aku Mailani.

Alasan dan keinginan sama disampaikan oleh Tuti (30), apalagi saat ini, kata dia, bertepatan dengan Hari Ibu yang seharusnya menjadi momen untuk melindungi dan memuliakan perempuan.

Dia mengaku acap tidak tertampung gerbong khusus perempuan sehingga terpaksa berbaur dengan laki-laki. Akibatnya, dia pernah mengalami pelecehan seksual saat penumpang padat.

"Kami minta PT KAI bisa menambah gerbong khusus perempuan," kata Tuti yang bekerja untuk bagian tata usaha pada salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Setiap hari pulang pergi ke Rangkasbitung, Tuti rutin pulang sore hari setelah bekerja dan dipastikan saat itu penumpang Commuter Line harus berdesakan.

"Kami tentu merasa tidak nyaman jika penumpang itu padat dan berlainan muhrim," kata Tuti.

Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarno mengatakan penambahan gerbong khusus perempuan adalah wewenang PT KAI. Namun dia berkata, "Kami berharap usulan perempuan itu bisa direalisasikan penambahan gerbong khusus."

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini