icon-category Technology

Pemerintah Peringatkan Potensi Manipulasi Alat Penghemat Listrik

  • 16 Aug 2018 WIB
Bagikan :

Masyarakat kerap terlena dengan berbagai produk yang menawarkan alat penghemat listrik. Namun, pemerintah memperingatkan bahwa penggunaan alat tersebut malah berpotensi memperbesar pemakaian listrik dan berujung pada makin meningkatnya biaya rekening yang mesti dibayar konsumen.

Untuk memastikan penyebaran alat ini terkontrol, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pembinaan Program Kelistrikan sudah mencari produsen produk tersebut. Namun, sampai saat ini tidak diketahui asal perusahaan tersebut karena yang ditemui hanyalah penjual atawa sales.

(Baca pula: Tiga Kemajuan Kerja Sama Indonesia-Jepang Olah Sampah Jadi Listrik).

“Kami sebagai penyidik PNS (pegawai negeri sipil), tapi belum ketemu orang-orang yang menjual langsung, mereka itu market level marketing (MLM), jadi sembunyi-sembunyi,” kata Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Jisman Hutajulu, di Jakarta, Kamis (16/08).

Karena itu, pemerintah meminta masyarakat lebih memahami penggunaan alat penghemat lsitrik, dan sebaiknya tidak menggunakannya. Karena alat tersebut belum memiliki izin dari pemerintah dan tidak mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun pihaknya menerima produsen untuk mendiskusikan sistem alat tersebut.

Saat ini memang ramai dipromosikan berbagai bentuk alat penghemat listrik seperti charger maupun berbentuk kartu yang dinamakan smart card. Alat ini diiklankan dapat menghemat listrik hingga 40 persen. Bahkan smart card dapat di promosikan dapat menghemat Bahank Bakar Minyak (BBM) dan gas sehingga menghemat pembayaran.  

 (Baca juga: Tiga Kemajuan Kerja Sama Indonesia-Jepang Olah Sampah Jadi Listrik).

 Menurut Kepala Laboratorium Pengukuran Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Amien Rahadrjo, setelah dilakukan tes di laboratorium, alat tersebut hanya memperbaiki daya semu. Padahal daya semu tidak masuk dalam hitungan rekening listrik. “Dengan pakai alat ini, Cos Phi-nya diperbaiki, yang berpengaruh ampernya, sehingga bisa memaksimalkan listrik yang dipunyai,” kata Amien.

Sementara itu, Kepala Divisi Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2010-2016, Benny Marbun mengatakan alat tersebut justru dapat menambah konsumsi listrik. “Karena mereka ingin rekening listriknya turun,” kata Benny.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : Listrik Hemat Palsu 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini